Kamis, 28 Agustus 2025

Sambut Menekraf di Cikeas Art Gallery, SBY Beberkan Rencana Bikin Pameran hingga Luncurkan Album

Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), berencana membuat sejumlah kegiatan kesenian pada tahun 2025 ini.

Editor: Dodi Esvandi
HANDOUT
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menerima kunjungan Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf)/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, dan rombongan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) di Cikeas Art Gallery, di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (14/5/2025). 

Lukisan yang dibuat memiliki ukuran yang variatif, dari kecil hingga panjang mencapai 3 meter.

Di antara lukisan besar tersebut terdapat lukisan yang berjudul "The Day God Test Our Faith and Courage" menggambarkan kejadian tsunami di Aceh yang berukuran 310 cm x 140 cm yang dilukisnya dalam 15 jam.

"Judul lukisan ini bermakna sebuah haru ketika Tuhan menguji keimanan kita dan keberanian kita untuk dapat kembali bangkit," jelasnya.

Dalam melukis, SBY awalnya menggunakan cat acrylic. 

Seiring berjalannya waktu, ia mulai mencoba menggunakan cat minyak dan ada beberapa lukisan yang dibuat dengan menggunakan pisau palet, bahkan dengan menggunakan teknik finger painting atau melukis dengan jari tangan.

Sementara itu Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya, mengapresiasi sambutan hangat dari SBY yang memiliki multi talenta di berbagai bidang seni.

"Penjelasan dan pesan Pak SBY membuat kami semakin yakin bahwa peran para seniman dalam mendukung bangkitnya industri kreatif di Indonesia sangatlah penting. Sejalan dengan penugasan dari Presiden Prabowo, Kami diamanahkan agar para pekerja seni dapat menghasilkan karya yang semakin berkualitas, sekaligus semakin sejahtera kehidupannya terutama dalam era teknologi dan digital saat ini."

Riefky juga menyampaikan pesatnya perkembangan bisnis berbasis Kekayaan Intelektual (Intellectual Property/ IP) saat ini di Indonesia. 

"Salah satu fokus utama Kemenekraf adalah pendampingan kepada para pegiat ekonomi kreatif termasuk para seniman untuk mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya. Hal ini penting, tidak hanya untuk keperluan komersialisasi, namun juga untuk perlindungan hukum dari hasil karya yang dimilikinya," ujarnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan