Kamis, 21 Agustus 2025

Majelis Masyayikh Susun Sistem Penjaminan Mutu untuk Pendidikan Nonformal Pesantren

Gus Rozin menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas para guru pesantren dalam memahami dan mengajarkan kitab kuning

ISTIMEWA
BAHAS PENJAMINAN MUTU - Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Desain Penulisan dan Penyusunan dokumen sistem penjaminan mutu internal dan eksternal (SPMI-SPME) untuk pendidikan nonformal pesantren yang digelar pada 15–17 Mei 2025 di Tangerang Selatan. FGD ini melibatkan para praktisi pendidikan pesantren, akademisi, pengamat, serta perwakilan pemerintah yakni Kementerian Agama RI. (HO/IST)   

Namun, ia juga menyoroti tantangan dalam ketersediaan data. Dari sekitar 42.000 pesantren di Indonesia, data pendidikan nonformal masih belum lengkap sebagai dasar kebijakan yang akurat.

Sementara itu, Direktur Pesantren sekaligus Kepala Sekretariat Majelis Masyayikh, Basnang Said, menyatakan komitmen penuh Kementerian Agama dalam mendukung upaya ini.

Ia menegaskan bahwa santri yang menempuh pendidikan di pesantren layak mendapatkan pengakuan negara dalam bentuk ijazah.

“Jika santri formal diakui negara dengan ijazah, maka santri nonformal yang belajar bertahun-tahun di pesantren juga harus mendapatkan hak yang sama,” katanya.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan