Senin, 29 September 2025

Idul Adha 2025

Kapan Idul Adha 2025 Versi Pemerintah? Ini Jadwal Sidang Isbat Kemenag Tentukan Awal Zulhijah 1446H 

Kapan Idul Adha 2025 versi pemerintah? Pemerintah melalui Kementerian Agama akan menetapkannya dalam sidang isbat menentukan awal Zulhijah 1446 H.

Penulis: Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
PANTAU HILAL - Petugas mengamati matahari terbenam menggunakan teropong saat melakukan pemantauan hilal di Masjid Al-Musari'in, Kembangan Utara, Jakarta, Minggu (28/2/2025). Pemantauan hilal tersebut dilakukan untuk menentukan 1 Ramadan 1446 H. Pemantauan yang sama juga dilakukan untuk menentukan Idul Adha Kapan Idul Adha 2025 versi pemerintah? Pemerintah melalui Kementerian Agama akan menetapkannya dalam sidang isbat menentukan awal Zulhijah 1446 H.TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapan Idul Adha 2025 versi pemerintah? Pemerintah melalui Kementerian Agama akan menetapkannya dalam sidang isbat.


Sidang isbat ini untuk menentukan awal Zulhijah 1446 H pada Selasa (27/5/2025).

Baca juga: Kapan Boleh Potong Kuku bagi yang Berkurban saat Idul Adha? Ini Penjelasan Para Ulama

Dari penentuan awal Zulhijah ini akan diketahui jadwal kapan Idul Adha versi pemerintah yang diperingati setiap  10 Zulhijah dalam penanggalan Hijriah.

Rencananya, sidang isbat akan digelar di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta, mulai pukul 16.00 WIB. 

Sebelumnya Kemenag akan menggelar pemantauan hilal (rukyatulhilal) pada 114 titik pemantauan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Ruben Onsu Berencana Berkurban Sapi Seberat Satu Ton saat Idul Adha

"Pemantauan hilal awal Zulhijah akan dilakukan di 114 titik di seluruh Indonesia pada 27 Mei mendatang," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat melalui keterangan tertulis, Kamis (22/5/2025).

Arsad menjelaskan, berdasarkan hasil perhitungan Tim Hisab Rukyat Kemenag, posisi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia sudah berada di atas ufuk, yakni antara 0° 44,15’ (nol derajat empat puluh empat koma lima belas menit) hingga 3° 12,29’ (tiga derajat dua belas koma dua puluh sembilan menit). 

Sementara itu, sudut elongasi berkisar antara 5° 50,64’ (lima derajat lima puluh koma enam puluh empat menit) hingga 7° 6,27’ (tujuh derajat enam koma dua puluh tujuh menit).

“Kondisi tersebut telah memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yang menjadi acuan utama dalam penetapan awal bulan Hijriah di kawasan Asia Tenggara," ungkapnya.

Rangkaian kegiatan diawali dengan seminar posisi hilal yang menghadirkan para ahli astronomi dan pakar ilmu falak dari organisasi masyarakat Islam.

Setelah Salat Magrib, sidang isbat dilaksanakan secara tertutup. 

Pada saat yang sama, Kemenag akan menerima laporan hasil rukyatulhilal dari seluruh titik pemantauan. 

Menteri Agama Nasaruddin Umar akan mendengarkan tanggapan dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan para peserta sidang sebelum menetapkan keputusan resmi awal Zulhijah 1446 H. 

Keputusan tersebut kemudian diumumkan kepada masyarakat dan disiarkan secara langsung oleh media.

"Hasil rukyatulhilal dari berbagai daerah, beserta data hisab mengenai posisi hilal, akan dibahas dalam sidang isbat. Keputusan yang dihasilkan akan menjadi dasar penetapan awal Zulhijah 1446 H sekaligus penentuan Hari Raya Iduladha 2025," jelas Arsad.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan