Kamis, 4 September 2025

Manuver Politik Jokowi

Jokowi Masuk Bursa Calon Ketua Umum PSI dan PPP, Pengamat Soroti Kaderisasi Partai Tak Berjalan

Menurut Jamil, PPP dan PSI masih menilai Jokowi layaknya dewa penyelamat. Jokowi dianggap sosok yang akan dapat mengantarkan partai ke Senayan.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudi
BURSA CALON KETUA UMUM - Jokowi di kediamannya di Jalan Kutai Nomor 1, Sumber, Solo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Pengamat komunikasi politil Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga buka suara perihal Presiden RI Ketujuh Joko Widodo alias Jokowi dikabarkan masuk bursa pemilihan ketua umum PPP dan PSI. 

Jokowi Diharapkan Daftar Jadi Calon Ketum PSI

Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman merespons soal peluang Jokowi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum PSI yang baru.

Andy meminta doa agar hal itu terwujud. Untuk diketahui, PSI belakangan dikaitkan dengan Jokowi

PSI juga disebut-sebut sebagai partai super terbuka, sebagaimana istilah yang pernah disampaikan Jokowi.

"Kemudian apakah Pak Jokowi akan menjadi calon (Ketua Umum PSI), kita doakan," kata Andy dalam konferensi pers di Basecamp DPP PSI, Jakarta, Rabu (13/5/2025).

Selain itu, Andy menyebut bahwa Kaesang Pangarep sebagai ketua umum petahana bisa mencalonkan lagi sebagai ketua umum PSI.

Baca juga: Jokowi Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP, Pengamat Politik: Upaya Bisa Kembali Lolos ke Parlemen

Jokowi Masuk Bursa Caketum PPP

Ketua Mahkamah Partai Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ade Irfan Pulungan mengatakan, nama Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi masuk dalam bursa ketua umum partai berlambang Ka'bah itu.

Menurut Irfan, wacana tersebut berkembang secara alami di kalangan internal partai, mengingat kedekatan PPP dengan Jokowi selama dua periode masa kepemimpinannya.

"Muncul beberapa nama yang sudah beredar, dan juga muncul karena teman-teman PPP itu 10 tahun Pemerintahan Pak Jokowi, banyak lakukan komunikasi, berdialog, diskusi, ya muncul lah nama beliau (Jokowi)," kata Irfan kepada wartawan, Rabu (28/5/2025).

Irfan menjelaskan bahwa kedekatan PPP dengan Jokowi sudah terjalin sejak awal pemerintahan. 

Meski pada Pilpres 2014 PPP tidak mendukungnya, Jokowi tetap memberikan ruang bagi partai berlambang Ka'bah itu untuk bergabung dalam kabinet.

"Walaupun pada periode 2014, PPP dalam Pilpres tidak mendukung beliau. Tetapi tetap PPP dihargai, dihormati, masuk dalam kabinetnya, 2019 mendukung," ujar Irfan.

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan