2 Juni Hari Apa? 128 Tahun Lalu Bapak Republik Indonesia Lahir, Kisah Tan Malaka
2 Juni merupakan tanggal untuk memperingati hari lahir seorang pahlawan Indonesia, Tan Malaka, seorang Bapak Republik Indonesia
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - 2 Juni merupakan tanggal untuk memperingati hari lahir seorang pahlawan Indonesia, Tan Malaka.
Hari ini Senin (2/6/2025) tepat 128 hari yang lalu seorang pahlawan revolusioner dilahirkan di tanah ibu pertiwi.
Tan Malaka lahir pada 2 Juni 1897 di daerah Suliki, Sumatera Barat, dengan nama asli Sutan Ibrahim.
Nama lengkapnya kemudian menjadi Sutan Ibrahim Datuk Tan Malaka, mengikuti gelar adat yang diperoleh dari garis keturunan ibunya, Sinah Simabur.
Sang ibu berasal dari keluarga terpandang di kampungnya, sedangkan ayahnya, Rasad Caniago, bekerja sebagai pegawai di bidang pertanian.
Tan Malaka tumbuh dalam lingkungan keluarga yang kental dengan ajaran agama. Bahkan sejak usia dini, ia sudah mampu menghafal banyak ayat Al-Quran.
Selama hidupnya, Tan Malaka tidak pernah menikah. Meski sempat jatuh cinta beberapa kali, kisah cintanya tak pernah berakhir di pelaminan.
Julukan Bapak Republik Indonesia
Tan Malaka dikenal sebagai seorang revolusioner dan pemikir besar yang disegani oleh para tokoh perintis kemerdekaan Indonesia.
Ia aktif dalam berbagai pergerakan perjuangan, bahkan saat harus hidup dalam pengasingan di luar negeri.
Kecerdasannya tercermin dari banyak karya tulis yang ia hasilkan, yang berpengaruh besar terhadap arah perjuangan bangsa.
Gelar "Bapak Republik Indonesia" disematkan padanya oleh Muhammad Yamin, karena ia merupakan tokoh pertama yang secara tertulis mengusulkan bentuk negara Republik Indonesia dalam bukunya Naar de Republiek Indonesia.
Baca juga: Sosok Anis Hidayah, Ketua Komnas HAM Pertanyakan Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
Ide-ide tentang bentuk dan cita-cita kemerdekaan sebagai sebuah republik dituangkan dalam buku tersebut, gagasan yang belum muncul dari tokoh-tokoh lain pada zamannya.
Kecerdasannya sudah terlihat sejak kecil hingga akhirnya guru-gurunya mendorongnya untuk menempuh pendidikan lebih lanjut di Belanda pada 1914.
Jejak Pendidikan
Pendidikan formal Tan Malaka dimulai dari Kweekschool, sekolah guru di Sumatera Barat, pada usia 11 tahun.
Setelah lulus, ia melanjutkan studi ke Rijkskweekschool, sebuah lembaga pendidikan guru di Belanda.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.