Jumat, 15 Agustus 2025

Muktamar PPP

GPK Jaksel Nilai Aneh Kader Internal PPP Tolak Calon Ketua Umum dari Eksternal: Buang Pikiran Kolot

Gerakan Pemuda Ka’bah Jakarta Selatan pun memilih sikap terbuka kepada siapapun tokoh yang dianggap mampu memenuhi target PPP duduk di Parlemen

istimewa
Logo PPP - Gerakan Pemuda Ka’bah Jakarta Selatan pun memilih sikap terbuka kepada siapapun tokoh yang dianggap mampu memenuhi target PPP duduk di Parlemen 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang agenda Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang direncanakan pada Agustus sampai September 2025, tensi politik di internal PPP mulai menghangat. 

Dimana, hal ini dimulai dari munculnya perdebatan antara pendukung status quo yang mensyaratkan calon ketua umum harus kader internal dengan pendukung pro perubahan yang memilih sikap terbuka untuk calon ketua umum dari tokoh eksternal. 

Menanggapi dinamika itu, organisasi sayap pemuda tertua PPP, Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Jakarta Selatan pun memilih sikap terbuka kepada siapapun tokoh yang dianggap mampu memenuhi target PPP kembali ke parlemen pada pemilu 2029 yang akan datang. 

“Terus terang kami merasa bersyukur jika ada tokoh yang memiliki niat ibadah untuk berjuang bersama PPP, apalagi tokoh tersebut memiliki kapasitas untuk memenuhi target agar PPP kembali ke parlemen di 2029. Saya ucapkan ‘ahlan wa Sahlan’, selamat bergabung bersama keluarga besar PPP,” Kata Ketua Gerakan Pemuda Ka’bah Cabang Jakarta Selatan Syahbudin kepada wartawan, Senin (2/6/2025).

Syahbudin atau yang akrab dipanggil Aab menambahkan, rasanya aneh jika ada kader internal PPP yang mempersoalkan hal itu. 

Apalagi belum apa-apa sudah bersikap apatis terhadap munculkan tokoh eksternal katanya tidak jamin angkat elektoral. 

“Ya memang tidak ada jaminan, tapi setidaknya masih ada harapan, dari pada yang internal sudah jelas terbukti gagal. Terus kita mau berharap jaminan apalagi kepada pemimpin yang sudah terbukti gagal pada pemilu 2024 kemarin,” terang Aab. 

Lebih lanjut, Syahbudin menyatakan, sudah saatnya kita harus merubah pola pikir, seiring dengan semakin cepatnya perubahan zaman, dan juga perubahan politik, maka harus bisa menyesuaikan diri. 

“Buang jauh-jauh pikiran kolot, itu pikiran kuno, apalagi kita hidup di kota metropolitan, kok masih ada kader Jakarta yang pola pikirnya seperti itu, kampungan itu, malu kita sama kader-kader daerah,” tegas Aab. 

Baca juga: Bukan PSI, Ray Rangkuti Ungkap Alasan Jokowi Lebih Diuntungkan Jika Gabung PPP

Diketahui, jelang muktamar PPP semakin banyak tokoh-tokoh hasil aspirasi dari beberapa daerah yang diharapkan untuk memimpin PPP seperti Amran Sulaiman, Anies Baswedan dan beberapa tokoh lainnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan