Rabu, 24 September 2025

BNPB: Tanah Longsor Pembunuh Nomor 1 di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir, Jawa Barat Paling Sering

Abdul Muhari, mengatakan dalam lima tahun terakhir tanah longsor adalah bencana yang selalu berulang tiap tahun.

Penulis: Gita Irawan
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
LONGSOR - Lokasi longsor Tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025). Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengatakan dalam lima tahun terakhir tanah longsor adalah bencana yang selalu berulang tiap tahun. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan data terkait bencana tanah longsor menyusul kejadian longsor di tambang galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Kejadian yang merenggut nyawa puluhan korban jiwa itu terjadi pada Jumat (30/5/2025) lalu

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengatakan dalam lima tahun terakhir tanah longsor adalah bencana yang selalu berulang tiap tahun.

Bahkan, lanjut dia, tanah longsor merenggut korban jiwa paling banyak dibandingkan dengan jenis bencana lainnya.

Membandingkannya dengan banjir, menurutnya meskipun banjir adalah jenis bencana yang paling sering terjadi di Indonesia, namun korban jiwa yang ditimbulkan akibat banjir tidak sebanyak tanah longsor.

Sedangkan tanah longsor, kata dia, hampir setiap kejadian tanah longsor pasti menimbulkan korban jiwa.

Hal itu disampaikannya dalam Disaster Briefing bertajuk Update Longsor di Gunung Kuda Cirebon yang disiarkan di kanal Youtube BNPB Indonesia pada Senin (2/6/2025).

"Kalau kita lihat bencana tanah longsor dari tahun 2020 hingga 2024, dalam lima tahun terakhir sebenarnya kalau untuk annually repeated disaster, artinya bencana-bencana yang pasti setiap tahun itu selalu terjadi. Itu tanah longsor menjadi kalau kita bilang pembunuh nomor satu di Indonesia, paling banyak," ungkap dia.

"Jadi kita lihat ini meninggal dan hilang dan jumlah kejadian itu paling banyak di 2024, 235 korban meninggal dan hilang. Kemudian disusul 2021 ini pada saat siklon Seroja juga sangat banyak terjadi kejadian longsor pada saat itu," ujarnya.

BNPB mencatat, wilayah Jawa Barat menjadi provinsi yang paling banyak berkontribusi pada kejadian longsor dan longsor yang paling banyak menelan korban jiwa di Indonesia.

Hal tersebut, lanjut dia, di antaranya karena topografi sebagian wilayah Jawa Barat yang berupa lereng.

Selain itu, BNPB juga mencatat lima kabupaten kota yang memiliki jumlah kejadian bencana longsor paling tinggi.

Lima kabpuaten kota tersebut, ungkapnya, semuanya berada di Jawa Barat yakni Kabupaten Bogor, Sukabumi, Kota Bogor, Ciamis, dan Sumedang.

"Jadi memang Jawa Barat adalah daerah yang kabupaten kotanya pun itu lima besar penyumbang paling tinggi kejadian longsor dan juga korban jiwa di Indonesia. Secara otomatis, juga secara provinsi, Jawa Barat adalah provinsi paling tinggi jumlah kejadian longsor di Indonesia," kata dia.

"Ini kalau kita lihat secara umum ini Jawa Barat itu adalah provinsi yang paling banyak korban jiwa akibat longsor dan juga jumlah kejadian," ungkap Aam.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan