Rabu, 17 September 2025

Profil dan Sosok

Sosok Boy Thohir, Kakak Erick Thohir Jadi Wakil Presiden Komisaris ADRO usai Undur Diri dari GOTO

Penunjukan Boy Thohir sebagai Wakil Presiden Komisaris ADRO terjadi tak lama setelah ia mengundurkan diri dari jajaran komisaris GOTO.

KOMPAS.com/Yohana Artha Uly
PENGUSAHA BOY THOHIR - Foto Garibaldi Thohir atau Boy Thohir saat ditemui awak media di Universitas Indonesia, Depok pada 16 Oktober 2024. Simak sosok Boy Thohir, kakak Menteri BUMN Erick Thohir yang baru saja ditunjuk sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), yang sebelumnya dikenal Adaro Energy Indonesia. 

Boy Thohir merupakan kakak kandung dari Menteri Badan Usaha Milik Negara RI (BUMN) Erick Thohir.

Boy dan Erick terpaut usia lima tahun.

Soal profesi, Boy Thohir dikenal sebagai pengusaha dan investor.

Menilik latar belakangnya, Boy Thohir beserta kakak (Rika Thohir alias Hireka Vitaya) dan sang adik berasal dari keluarga pengusaha

Sang ayah, Mochammad Teddy Thohir dikenal sebagai pengusaha sukses yang turut membesarkan Astra International, salah satu perusahaan konglomerasi terbesar di Indonesia.

Perjalanan Karier Boy Thohir

Setelah menyelesaikan pendidikan master di Amerika Serikat pada 1989, Boy Thohir pulang ke Tanah Air dan berencana bekerja di perusahaan bonafide.

Akan tetapi, sang ayah menentang keinginan Boy Thohir tersebut dan justru ingin sang anak memiliki usaha sendiri.

Pada 1991, Boy Thohir mencoba mendirikan perusahaan properti.

Namun, ia terkendala soal pembebasan lahan, sehingga memutuskan untuk menjual perusahaan tersebut ke perusahaan ayahnya, Astra International.

Pada 1992, Boy Thohir memulai karier di industri tambang batu bara dengan bergabung di PT Allied Indo Coal di Sawah Lunto, Sumatera Barat.

Ia memegang saham di perusahaan tersebut sebesar 20 persen.

Namun, bisnis batu bara ini diterpa badai krisis ekonomi pada 1998, di mana para mitra bisnis meninggalkan Indonesia.

Boy Thohir pun bangkit, ketika pada 2005 silam, ia bersama Sandiaga Uno, Benny Soebianto, Theodore Permadi Rachmat, dan Edwin Soeryadjaya membentuk konsorsium.

Konsorsium tersebut membeli saham Adaro Energy dari New Hope, perusahaan asal Australia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan