Akademisi UNJ: Pentingnya Ekosistem Kewirausahaan Berbasis Sumber Daya Manusia
Dia menekankan bahwa keberhasilan program kewirausahaan di kampus sangat bergantung pada dukungan ekosistem yang mencakup mentoring, pelatihan.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akademisi Universitas Negeri Jakarta Fajri Hamdani menjelaskan soal Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2025 dan program "Kampus Berdampak" yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Adapun program tersebut, dikatakan Fajri, telah menjadi momentum penting dalam transformasi sistem pendidikan tinggi di Indonesia.
Baca juga: Dorong Hilirisasi Inovasi di Gebyar Technopreneurship, Rektor UNJ: Tingkatkan Kampus Berdampak
Dalam program P2MW, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mendapatkan dana hingga 20 juta rupiah untuk enam jenis bisnis: makanan dan minuman, budidaya, industri kreatif, jasa, manufaktur, dan bisnis digital.
Namun, "Kampus Berdampak" mendorong perguruan tinggi untuk tidak hanya menghasilkan lulusan yang baik, tetapi juga menjadi pusat penyelesaian masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat.
Fajri melihat kedua program ini sebagai peluang strategis untuk mengembangkan ekosistem kewirausahaan berbasis sumber daya manusia (SDM) dan kepemimpinan.
Menurutnya, pengembangan kewirausahaan tidak hanya soal pendanaan atau ide bisnis semata, tetapi juga tentang membentuk karakter, kompetensi, dan kepemimpinan mahasiswa.
"Program seperti P2MW dan Kampus Berdampak harus dilihat sebagai bagian dari strategi pengembangan SDM yang holistik. Mahasiswa perlu dibekali dengan keterampilan kepemimpinan, manajemen, dan kemampuan adaptasi agar dapat mengelola usaha mereka secara berkelanjutan," ujar Fajri.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNJ itu mengatakan, dengan pengalamannya mendirikan Omaji Project sejak masa kuliah, ada perspektif unik tentang pentingnya integrasi antara teori dan praktik.
Dia menekankan bahwa keberhasilan program kewirausahaan di kampus sangat bergantung pada dukungan ekosistem yang mencakup mentoring, pelatihan, dan kolaborasi lintas sektor.
"Kampus harus menjadi inkubator yang mendukung mahasiswa dalam mengembangkan ide bisnis mereka. Ini termasuk menyediakan akses ke mentor, pelatihan keterampilan, dan jaringan industri yang relevan," tambahnya.
Dalam konteks "Kampus Berdampak", Fajri menyoroti peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan sosial.
Baca juga: Dukung Diktisaintek Berdampak, Rektor UNJ Dorong Inovasi dalam Riset Expo
Dia percaya bahwa kampus harus aktif dalam memberdayakan masyarakat melalui riset terapan dan program pengabdian yang relevan dengan kebutuhan lokal.
"Kampus tidak boleh menjadi menara gading yang terpisah dari masyarakat. Sebaliknya, harus menjadi pusat inovasi yang memberikan solusi nyata bagi permasalahan di sekitarnya," kata Fajri.
Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip MSDM dan kepemimpinan dalam implementasi P2MW dan "Kampus Berdampak", Fajri berharap dapat menciptakan generasi mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki jiwa wirausaha yang tangguh dan berorientasi pada dampak sosial.
"Tujuan akhir dari pendidikan tinggi adalah menghasilkan lulusan yang mampu berkontribusi positif bagi masyarakat. Melalui pengembangan kewirausahaan berbasis SDM, kita dapat mencapai tujuan tersebut secara lebih efektif," tandasnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Pertahankan Disertasi, Totok Sucahyo Raih Gelar Doktor dengan Pujian dari UNJ |
![]() |
---|
Kisah Sukses Berkarya Sebelum 30: Kembangkan Makaroni SOS dari Nol Bersama Shopee |
![]() |
---|
Bank Mandiri Perkuat Pembangunan Ekonomi Desa Lewat Program Mandiri Sahabat Desa |
![]() |
---|
BP Haji Buka Rekrutmen SDM, Dipastikan Terbuka Untuk Lintas Agama |
![]() |
---|
Perprindo Perkuat Kolaborasi dengan Pemerintah, Fokus pada SDM dan Vokasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.