Akses Merata dan Tepat Sasaran, Program Cek Kesehatan Gratis Jadi Pilar Pertumbuhan Ekonomi
Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, menilai bahwa program CKG merupakan langkah yang tepat sasaran dalam konteks kondisi ekonomi saat ini.
Penulis:
Yosephin Pasaribu
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam mengelola anggaran negara secara efektif dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.
Salah satu wujud dari komitmen tersebut adalah dengan menjalankan program ‘Cek Kesehatan Gratis (CKG)’ yang juga menjadi bagian dari strategi transformasi sistem kesehatan nasional.
Saat ini, pelaksanaan program ‘Cek Kesehatan Gratis’ telah dijalankan di 9.346 puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun layanan kesehatan yang diberikan yaitu pengecekan tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, indeks massa tubuh, hingga edukasi tentang gaya hidup sehat.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, mengatakan, program ‘Cek Kesehatan Gratis’ ini telah menjangkau lebih dari 4,4 juta masyarakat Indonesia sejak diluncurkan pada 7 Februari 2025.
“Sejak bulan Februari, Maret, dan April, kami melihat adanya peningkatan jumlah pendaftar yang sudah mengakses manfaat dari program ini. Tentunya, kami berharap layanan cek kesehatan gratis ini akan terus digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” kata Suahasil dalam konferensi pers APBN Kita edisi Mei 2025.
Menurut Suahasil, angka tersebut menunjukkan antusiasme dan kebutuhan masyarakat terhadap akses pelayanan kesehatan dasar yang mudah dan terjangkau.
Baca juga: 3 Cara Dapat Cek Kesehatan Gratis: Online hingga Datang Langsung
Terjangkau dan tepat sasaran
Di tengah tantangan ekonomi global dan tekanan geopolitik yang belum mereda, program ‘Cek Kesehatan Gratis’ lebih dari sekadar inisiatif layanan kesehatan.
Hal itu ditegaskan oleh Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, yang menilai bahwa program CKG merupakan langkah yang tepat sasaran dalam konteks kondisi ekonomi saat ini.
“Program ini langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, terutama kelompok usia produktif yang merupakan motor utama perekonomian nasional,” kata Josua kepada Tribunnews, Rabu (11/06/2025).
Adapun, program cek kesehatan gratis paling banyak dimanfaatkan oleh kelompok usia 25 hinggga 59 tahun.
“Ketika kelompok usia produktif memiliki akses terhadap layanan kesehatan preventif, mereka bisa menjaga atau meningkatkan produktivitas kerja, mendorong konsumsi domestik, dan serta mengurangi kehilangan jam kerja akibat sakit,” ungkap Josua.
“Dapat disimpulkan, kebijakan ini merupakan langkah preventif yang efisien untuk menjaga produktivitas sekaligus mengurangi beban fiskal dalam jangka panjang akibat tingginya biaya pengobatan penyakit kronis,” tambahnya.
Baca juga: Tinjau Pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis di Kampus UI Wamenkes Ingatkan Soal Tingginya Biaya Medis
Pemerataan akses kesehatan lewat sinergi pusat-daerah
Dengan melihat cakupan layanan yang kini sudah menjangkau lebih dari 9.000 puskesmas hingga ke pelosok desa, pemerataan akses menjadi salah satu target utama dari penyelenggaraan program cek kesehatan gratis ini.
“Program CKG berpotensi sangat besar dalam mengurangi kesenjangan layanan kesehatan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Masyarakat desa yang sehat bisa lebih produktif dan berkontribusi dalam aktivitas ekonomi lokal. Hal ini tentu akan mengurangi disparitas regional dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata di seluruh Indonesia,” jelas Josua.
Jika dilihat dari sisi pembiayaan, program cek kesehatan gratis menjadi bagian dari prioritas belanja sektor kesehatan dalam APBN 2025. Pasalnya, terdapat kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam memperluas akses dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Cek Kesehatan Gratis (CKG)
Ekonom Bank Permata Josua Pardede
Pemeriksaan Kesehatan
inovasi kesehatan publik
SDG08-Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Dies Natalis Ke-7, Fakultas Vokasi UKI Kerja Sama PMI DKI Jakarta Laksanakan Donor Darah |
![]() |
---|
Diskon Iuran JKK Berlaku hingga Januari 2026, Ekonom: Keputusan yang Tepat Waktu |
![]() |
---|
Format Surat Pernyataan Persetujuan Pemeriksaan Kesehatan Sekolah Kedinasan 2025 |
![]() |
---|
Pengamat Sebut APBN 2025 Prioritaskan Pendidikan, Gizi Anak, dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis |
![]() |
---|
Lebih dari 50 Persen Peserta Cek Kesehatan Gratis Bermasalah pada Gigi dan Mulut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.