Jumat, 8 Agustus 2025

Kawal Rekrutmen 24 Ribu Tamtama, Anggota Komisi I DPR Minta TNI Fokus Jalankan Tugas dan Fungsinya

Anggota Komisi I DPR RI, Rizki Aulia Rahman Natakusumah, mendukung rekrutmen 24 ribu tamtama oleh TNI Angkatan Darat (AD)

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
ad.rekrutmen-tni.mil.id
REKRUTMEN BINTARA TAMTAMA - Tangkapan layar laman Rekrutmen TNI AD Gelombang II tahun 2025 pada Senin (7/4/2025). Anggota Komisi I DPR RI, Rizki Aulia Rahman Natakusumah, mendukung rekrutmen 24 ribu tamtama oleh TNI Angkatan Darat (AD). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Rizki Aulia Rahman Natakusumah, menilai rekrutmen 24 ribu Tamtama oleh TNI Angkatan Darat bisa mendukung penguatan tugas TNI di lapangan.

Rizki mengatakan hal ini juga akan dibahas Komisi I seusai reses dengan TNI nanti.

"Kami yakin TNI memiliki kepentingan yang sangat kuat di negara. Pemerintah dan DPR juga mendukung penguatan tugas TNI. Jadi kami juga berharap TNI juga bisa fokus terhadap fungsi dan tugasnya di lapangan," kata Rizki di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (12/6/2025).

Menurutnya, rekrutmen tersebut memang menjadi kebutuhan dari TNI AD.

Soal kritik dari publik bahwa rerkutmen tersebut diperuntukkan bagi operasi militer selain perang, Legislator Demokrat itu memahami dan akan membahasnya

"Tapi yang jelas pasti apapun yang menjadi kebutuhan Presiden, pasti akan dibahas di DPR," kata dia.

Rizki juga menyebut bahwa Demokrat sebagai bagian dari pemerintah, mendukung apa yang menjadi kebijakan pemerintah, termasuk soal rekrutmen tersebut.

"Saya yakin niatnya adalah untuk menguatkan satuan TNI dan 12 fungsi utama TNI ke depan. Jadi selama itu baik untuk negara, pasti kita mendukung," tandasnya.

Sebelumnya, TNI Angkatan Darat (AD) memastikan perekrutan 24 ribu tamtama untuk mendukung pembentukan batalion teritorial di berbagai daerah tidak akan mengurangi profesionalisme prajurit dalam menjalankan fungsi tempur. 

Pengembangan batalion teritorial ini merupakan bagian dari tugas utama TNI AD dalam konteks Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

"Ini yang saya bilang kesempatan kemarin bahwa sistem pertahanan keamanan kita ini unik, kita menganut sistem pertahanan keamanan rakyat semesta, di mana pada masa damai ini kita harus menyiapkan rakyat untuk siap setiap saat sewaktu-waktu bersama-sama dengan kita komponen utama pertahanan ini untuk melaksanakan pertahanan negara," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana kepada wartawan di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).

Wahyu juga merespons kritik dari kalangan sipil yang berpandangan bahwa rekrutmen besar-besaran ini kurang tepat di tengah ketegangan geopolitik kawasan.

Wahyu merespons kritik yang menarasikan bahwa seharusnya prajurit TNI lebih fokus mengasah kemampuan perang, bukan menangani isu-isu sipil seperti pangan atau kesehatan. 

Namun, Wahyu menegaskan, kedua fungsi TNI AD, yakni tempur dan teritorial, tetap berjalan secara simultan.

"Tidak akan ada yang berkurang dari tingkat profesionalisme prajurit. Fungsi utama pertempuran tetap berjalan. Kami terus menyiapkan personel, alutsista, dan program latihan,” kata dia.

Dia menambahkan, penguatan fungsi teritorial justru sejalan dengan jati diri TNI sebagai tentara rakyat, yang berasal dari dan menyatu dengan rakyat. 

Tugas teritorial itu, dikatakan Wahyu, tidak semata-mata bersifat fisik atau militer, tetapi juga mencakup pembangunan kesejahteraan, pendidikan, dan ketahanan wilayah.

"Penyiapan itu tidak selalu teknis pertahanan. Kita harus meyakinkan masyarakat siap secara kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan,” kata Wahyu.

Wahyu juga menggarisbawahi bahwa pembentukan batalion teritorial merupakan bagian dari dukungan TNI kepada pemerintah daerah dalam program-program kerakyatan, khususnya di wilayah yang belum memiliki satuan setingkat batalion. 

Baca juga: Syarat dan Cara Daftar Tamtama TNI, Terbuka bagi Lulusan SMA SMK Sederajat

"Kalau satuan kewilayahan punya program untuk membantu rakyat, mereka sering kesulitan karena harus meminta bantuan dari satuan operasional yang jauh. Dengan adanya batalion teritorial, respons bisa lebih cepat,” tandas dia.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan