Hasto Kristiyanto dan Kasusnya
Sidang Hasto, Ahli Bahasa Ungkap Makna Perintah 'Bapak' dalam Percakapan Staf PDIP dan Harun Masiku
Frans Asisi Datang membeberkan makna komunikasi antara staf DPP PDIP Nur Hasan dengan buronan KPK Harun Masiku terkait perintah merendam ponsel.
Penulis:
Fahmi Ramadhan
Editor:
Adi Suhendi
Nur Hasan dan Harun pun kembali berulang kali terdengar mengatakan kata 'bapak'.
"Atau di mana? Atau di DPP?" tanya Harun.
"Iya di situ aja Pak," kata Nur Hasan.
"Di mana?" tanya Harun.
"Ketemu di situ aja," kata Nur Hasan.
"Di situ ya?" tanya Harun.
"Di atas enggak ada orang Pak. Di atas enggak ada orang Pak, enggak bisa tinggal," kata Nur Hasan.
"Bapak di mana? Bapak di mana? Bapak aja di mana?" tanya Harun.
"Bapak lagi di luar Pak," kata Nur Hasan.
Kemudian, jaksa menanyakan kepada Frans selaku ahli bahasa untuk memberikan pendapat terkait hubungan Nur Hasan dengan Harun Masiku.
"Penggunaan kata di situ ada kata Pak. Ada kata Bapak. Saya mulai dengan kata Bapak itu dalam dua konteks. Bukan satu konteks. Kata Pak konsisten digunakan oleh seseorang yang berada di dalam di satu tempat," kata Frans.
Menurutnya, kata 'Bapak' yang diucapkan Harun Masiku ke Nur Hasan dinilai ada dua konteks yang berbeda.
"Nah kalau, yang di atas di awal itu Pak Hasan itu memanggil Bapak. Itu Bapak ke Harun. Seperti itu," kata Frans.
Dia menegaskan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) pribadinya, Frans menjelaskan makna kata 'Bapak' yang disampaikan Nur Hasan kepada Harun Masiku adalah pihak ketiga di antara komunikasi keduanya.
Frans menilai Nur Hasan dan Harun Masiku memahami kata 'Bapak' adalah seseorang diluar obrolan keduanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.