Kamis, 7 Agustus 2025

Tambang Nikel di Raja Ampat

Golkar Soal Bahlil Tangani Polemik Tambang di Raja Ampat: Beliau Tak Cuci Tangan

Golkar tegaskan kedatangan Bahlil ke Raja Ampat justru membuat permasalahan tambang di sana menjadi terang.

ist
TAMBANG RAJA AMPAT - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham bersama Politisi Partai Golkar yang juga Anggota Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (13/6/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham memastikan pihaknya mendukung keputusan Pemerintah yang secara tegas mencabut izin usaha pertambangan (IUP) empat perusahaan tambang di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya. 

Menurutnya, keputusan itu ditempuh setelah Presiden Prabowo Subianto mendengar aspirasi rakyat.

"Pak Prabowo sering mengatakan bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat dan kedaulatan itu telah diberikan kepada pemerintah, yaitu kepada Presiden," kata Idrus di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (13/6/2025).

"Karena itu Pak Prabowo menyampaikan bahwa paradigma sekarang ini adalah paradigma kerakyatan, karena itu apabila bicara tentang rakyat maka kita tidak akan pernah mundur dan ini sejalan dengan tagline Partai Golkar bahwa suara rakyat suara Golkar," sambung dia.

Idrus mengatakan, pencabutan IUP itu ditetapkan setelah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengunjungi kawasan Raja Ampat

Dia meyakini, Bahlil memberikan informasi atas dampak lingkungan yang terjadi di Raja Ampat.

"Maka justru dengan adanya informasi yang dilaporkan kepada Pak Bahlil, sejatinya yang mendapat insentif politik, pemerintah secara keseluruhan," ujar Idrus.

Baca juga: Kala Bareskrim Usut Pidana Tambang Nikel Raja Ampat, Bahlil Justru Minta Diselesaikan Secara Adat

Mantan Menteri Sosial ini menyampaikan apresiasi terhadap partisipasi publik dalam pemberian informasi terhadap tambang di Raja Ampat

Terlebih, turunnya Bahlil yang juga Ketua Umum Partai Golkar ke lokasi tambang untuk mendapatkan informasi secara langsung dari lapangan.

"Jadi orientasi bagaimana fakta itu, Pak Bahlil kesana mencari pembenaran," tegasnya.

Menurut Idrus, Bahlil Lahadalia telah menunjukkan langkah-langkah keberpihakan kepada rakyat dalam merespons polemik tambang Nikel Raja Ampat

Lebih lanjut, Idrus mengatakan Bahlil berani memutuskan penghentian sementara aktivitas tambang, lalu tinjau langsung aktivitas pertambangan nikel di Raja Ampat serta memberikan rekomendasi kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mencabut izin usaha pertambangan (UIP) dari 4 perusahaan di Raja Ampat.

"Turunnya Ketua Umum DPP Partai Golkar merupakan pencerminan dari nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme. Apa itu? Ketika ada masalah rakyat, wujud daripada nilai-nilai patriotisme itu adalah harus didatangi. Ya kalaupun rakyat marah, harus didatangi. Dan yang paling penting lagi bahwa kalau ada masalah jangan lempar masalah dan jangan cuci tangan," jelas Idrus.

Baca juga: Soal Kapal JKW dan Dewi Iriana Diduga Angkut Nikel Raja Ampat, Bahlil: Enggak Ada, di Mana Itu?

Dalam kesempatan itu, Politisi Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menyampaikan penerbitan IUP di Raja Ampat dipastikan bukan saat Bahlil Lahadalia menjadi Menteri ESDM. 

Dia mengatakan, kedatangan Bahlil ke Raja Ampat justru membuat permasalahan tambang di sana menjadi terang.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan