Ahmad Luthfi Tutup Manunggal Leadership Retret, Imbau ASN Peka Terhadap Persoalan Warga
Leadership retret ini diikuti oleh 438 peserta dalam rangka menyamakan persepsi agar ada kolaborasi dalam membangun Jawa Tengah.
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menegaskan tentang pentingnya memiliki sense of crisis atau kepekaan terhadap persoalan warga kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintahannya.
Ahmad Luthfi menyampaikan hal tersebut saat menutup kegiatan Manunggal Leadership Retret Ngopeni Ngelakoni Jateng, di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah, pada Senin, 16 Juni 2025.
"Inilah nafas-nafas kebersamaan yang harus kita laksanakan. Sehingga tidak ada lagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tidak memiliki sense of crisis dalam pembangunan wilayah kita," kata Luthfi.
Baca juga: Ketika Prabowo Kenalkan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi pada Macron: Eks Kapolda Tersenyum Lebar
Ia mencontohkan, dalam beberapa hari terakhir, seluruh OPD Pemerintah Provinsi Jateng terjun langsung mengintervensi penanganan banjir dan rob di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Penanganan dilakukan dalam jangka pendek, menengah, serta panjang.
Penanganan jangka pendek terdiri dari pompanisasi, bantuan pangan, layanan kesehatan, pemasangan water barrier, rumah apung, bantuan keuangan, dan sebaganya, angka menengah meliputi normalisasi sungai, sedangkan jangka panjangnya adalah pembangunan tanggul laut (giant sea wall).
"Seluruh OPD diturunkan untuk menangani setidaknya 22 desa yang terdampak rob dan banjir di Demak," ucap Luthfi.
Baca juga: Ahmad Luthfi Instruksikan Perbaikan Tanggul Kandang Jangkring di Pantai Kramatsari Dipercepat
Luthfi menambahkan, retret ini dilakukan dalam rangka menyamakan persepsi, agar ada kolaborasi dalam membangun Jawa Tengah. Sebab, upaya-upaya pembangunan itu tidak bisa dilakukan sendiri, tapi butuh semangat kebersamaan.
“Karena kita bukan superman, akan tetapi super team. Jadi satu untuk semua, semuanya untuk satu," katanya.
Sebagai informasi, selama sepekan, terdapat 438 peserta yang terdiri dari wakil bupati/wali kota, kepala OPD, direktur BUMD, pejabat administrator, hingga analis kebijakan mengikuti kegiatan retret tersebut. Mereka mendapatkan pembekalan dari berbagai lembaga seperti Bappenas, KemenPAN-RB, Kemendagri, KPK RI, Kejaksaan Tinggi, hingga tokoh agama dan widyaiswara BPSDMD Jateng.
Wakil Bupati Demak, Muhammad Badruddin mengapresiasi kegiatan ini. Sebab, kegiatan retret ini menjadi upaya dalam menyatukan langkah dan koordinasi yang baik antardaerah untuk pembangunan di Jawa Tengah serta menjadi ruang silaturahmi dan diskusi antardaerah di Jawa Tengah, mulai dari mengurai permasalahan hingga mencari solusi terbaik.
Ia menambahkan, kegiatan retret ini juga menjadi salah satu bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.(*)
Baca juga: Harapan Baru, Pemprov Jateng Bangunkan Rumah Apung untuk Warga Terdampak Rob Demak
Polisi Temukan Gundukan Tanah Baru di TPU Magelang, Bayi Tewas Dibunuh Ibu Kandung |
![]() |
---|
5 Fakta Ketua OSIS SMAN 5 Purwokerto Gelapkan Dana Konser: Dibayar Orang Tua, Mundur dari Jabatan |
![]() |
---|
1.480 Kasus HIV di Solo Tahun 2025: 15 Adalah Anak Sekolah |
![]() |
---|
Polemik Pembangunan Holyland, Bupati Karanganyar Tunda Pembangunan Bukit Doa Setelah Diprotes Warga |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Tengah Besok, Rabu 24 September 2025: Klaten Cerah, Surakarta Hujan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.