Jumat, 7 November 2025

Berita Viral

Klarifikasi Kades Bebengan Kendal, Bantah Tak Peduli Warga Meninggal Ditunggui 2 Anaknya 28 Hari

Kepala Desa Bebengan, Wastoni membantah tak peduli dengan dengan warga yang meninggal ditunggui dua anaknya selama 28 hari tanpa makan.

Editor: Nuryanti
TribunJateng.com/Agus Salim Irsyadullah
MENINGGAL 28 HARI - Kepala Desa Bebengan, Wastoni membantah kabar ketidakpedulian terhadap peristiwa meninggalnya Setianingsih yang ditemukan dalam kondisi membusuk di rumahnya di Dukuh Somopuro RT 7 RW 7 Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Jasad Setianingsih ditunggui dua anaknya tanpa makan 28 hari. 

Ringkasan Berita:
  • Kepala Desa Bebengan, Kabupaten Kendal, Wastoni membantah tak peduli dengan keluarga Setianingsih.
  • Setianingsih ditemukan sudah meninggal selama 28 hari.
  • Selama itu, jasad Setianingsih ditunggui dua putrinya.

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Desa (Kades) Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Wastoni memberikan klarifikasi terkait warganya yang ditemukan meninggal membusuk di rumah.

Setianingsih (51) ditemukan meninggal dunia, Sabtu (1/11/2025) di rumahnya yang berada di Dukuh Somopuro, Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Ia ditemukan bersama kedua anaknya, Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (17).

Saat ditemukan, kakak beradik itu dalam kondisi lemas karena tak makan selama 28 hari menunggui jasad ibunya.

Selama itu, keduanya hanya minum air rebusan dari sumur.

Kasus ini lantas viral di media sosial dan menimbulkan pertanyaan, ke mana tetangga dan perangkat desa setempat hingga tak mengetahui kematian warganya selama 28 hari.

"Di medsos itu sempat ramai katanya tetangga tidak peduli dan sebagainya," kata Wastoni saat ditemui TribunJateng.com, Senin (3/11/2025).

Namun, Wastoni membantah tetangga dan perangkat desa tak peduli dengan kondisi keluarga Setianingsih.

Menurutnya, keluarga Setianingsih dipandang sebagai kalangan mampu di desanya.

Setiap satu bulan sekali, selalu ada becak yang membawa barang belanja ke rumah Setianingsih.

Selain itu, keluarga Setianingsih juga dikenal aktif bersosialisasi terutama dalam kegiatan desa, termasuk Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Baca juga: Fakta Kakak Adik Temani Jenazah Ibu selama 28 Hari: Tutup Rapat Rumah karena Tak Ingin Merepotkan

"Itu enggak benar kalau tidak peduli. Bahkan proses mengurus jenazah pun kami sucikan sebagaimana mestinya," ungkapnya.

Wastoni menerangkan, putri sulung Setianingsih sempat membeli roti sebanyak Rp100 ribu di toko kelontong dekat rumah mereka pada Jumat (3/10/2025).

Roti itu katanya akan dimakan bersama adik dan ibunya.

Akan tetapi, setelah itu, tetangga tak pernah lagi melihat Putri, Intan, maupun Setianingsih keluar rumah.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved