Minggu, 24 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

Ketua PP Muhammadiyah: Netanyahu Ancaman Terbesar Bagi Perdamaian Timur Tengah

Jika dunia tidak bisa menekan dan mengubah sikap serta pandangan Netanyahu, maka tidak mustahil kawasan Timur Tengah akan semakin bergejolak.

Faceboook PM Israel
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Faceboook PM Israel pada Kamis (19/6/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di Kantor PM Israel pada 22 Mei 2025. Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas setuju dengan ucapan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan yang menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sebagai ancaman terbesar bagi perdamaian kawasan Timur Tengah.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas setuju dengan ucapan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan yang menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sebagai ancaman terbesar bagi perdamaian kawasan Timur Tengah. 

"Saya setuju dengan pernyataan Erdogan yang menyatakan bahwa Netanyahu merupakan ancaman terbesar bagi perdamaian Timur Tengah," kata Anwar Abbas dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Rabu (19/6/2025).

Baca juga: Turki Dukung Respons Iran ke Israel, Erdogan: Netanyahu Sudah Melebihi Hitler

Lanjutnya karena sikap dan pandangannya yang keras yang hanya lebih menekankan kepentingan rakyat dan negara Israel saja. Tanpa memperhatikan keinginan dan kepentingan rakyat Palestina dan dunia arab lainnya.

"Sehingga hal demikian telah mendorong terjadinya perang dan ketegangan yang tidak berkesudahan dengan rakyat Palestina dan dunia arab yang ada disekitarnya," imbuhnya.

Sikap dan pandangan Netanyahu yang seperti itu, kata Anwar Abbas tentu tidak terlepas kaitannya dengan tiga hal yang melatarbelakanginya. 

"Pertama faham zionisme yang sudah dia warisi dari kakeknya yang bernama Nathan Mileikowsky seorang penulis dan aktivis zionist dan bapaknya Benzion Netanyahu seorang guru besar sejarah yang juga aktivis zionist. Yang ingin mendirikan sebuah negara Yahudi atau Israel Raya yang wilayahnya meliputi wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah, dan sebagian dari wilayah Irak, Saudi dan Mesir," terangnya.

Baca juga: Dubes Israel untuk AS: Kemampuan Iran untuk Memproduksi Senjata Balistik juga Harus Dihilangkan

Kedua, kata Anwar Abbas adanya dukungan dari Amerika Serikat dan negara-negara barat seperti Inggris dan Perancis yang memiliki kekuatan ekonomi dan politik serta persenjataan yang cukup kuat. 

"Ketiga, keadaan dunia arab yang tidak bersatu. Ketiga hal ini telah membuat Netanyahu semakin bersemangat untuk berperang dengan Palestina untuk memperluas wilayah negaranya," terangnya.

Sehingga kata Anwar Abbas, dengan demikian jika dunia tidak bisa menekan dan mengubah sikap serta pandangan Netanyahu, maka tidak mustahil kawasan Timur Tengah akan semakin bergejolak.

"Karena negara-negara yang bertetangga dengannya akan merasa terancam sehingga stabilitas politik di kawasan Timur Tengah akan memanas. Bahkan tidak menutup kemungkinan bagi terjadinya perang yang lebih meluas dan terbuka seperti yang telah terjadi sekarang ini dengan Iran," tandasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan