Mencari Model Pengelolaan Sampah Berbasis Perilaku: Tak Cukup Hanya dengan Teknologi
Persoalan sampah masih menjadi momok yang belum terselesaikan di berbagai kota besar Indonesia.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Editor:
Wahyu Aji
Menurut Kelik Ismunanto, Koordinator Kawan 98, penyelesaian persoalan sampah di Jakarta dan Indonesia secara umum tidak cukup hanya bertumpu pada investasi teknologi.
Ia menekankan pentingnya investasi sosial dan budaya—khususnya di tingkat rumah tangga dan komunitas.
“Peran warga adalah kunci utama. Solusi bukan hanya datang dari mesin atau sistem, tetapi dari cara kita semua memandang dan memperlakukan sampah. Sampah adalah cermin budaya, refleksi dari cara hidup kita,” kata Kelik.
Ia berharap diskusi lanjutan atau FGD tahap kedua nanti dapat menghadirkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno.
Baca juga: 56 Juta Ton Sampah Menumpuk, Eddy Soeparno Serukan Perubahan UU Pengelolaan Sampah
Tujuannya untuk membuka ruang dialog langsung antara masyarakat dengan pemerintah demi merumuskan langkah bersama dalam mengurai persoalan yang semakin kompleks ini.
Chen EXO Bikin Baper di KOSTCON Jakarta, Janji Comeback Bawa Album Baru |
![]() |
---|
SPMB Mandiri Jalur Khusus UIN Jakarta Dibuka hingga 7 Agustus 2025: Syarat dan Cara Daftar |
![]() |
---|
Tom Lembong Nikmati Tidur Bersama Keluarga Setelah Bebas Dari Rutan Cipinang |
![]() |
---|
ABK di Muara Baru Jakarta Utara Tikam Rekannya Setelah Tak Terima Diejek 'Ngambekan' |
![]() |
---|
Tom Lembong Bebas, Anies Apresiasi Niat Baik Prabowo tapi Soroti Ketidakadilan Sistem Hukum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.