Rabu, 3 September 2025

Sufmi Dasco Diingatkan Jaga Etika Ketatanegaraan dalam Peran Aktifnya Jembatani Eksekutif-Legislatif

Wakil Ketua DPR RI diapresiasi atas respons cepat di sejumlah isu strategis, namun pengamat ingatkan pentingnya menjaga batas fungsi kekuasaan negara.

Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
DASCO DIINGATKAN - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad saat jumpa pers di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/3/2025). Founder & Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengingatkan Dasco untuk menjaga batas antara peran eksekutif dan legislatif. 

TRIBUNNEWS.COM - Peran aktif Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad dalam menjembatani isu nasional antara legislatif dan eksekutif mendapat apresiasi publik.

Tetapi, Dasco yang juga menjabat Ketua Harian DPP Gerindra diingatkan untuk menjaga etika politik.

Hal itu disampaikan Founder & Eksekutif Voxpol Research and Consulting , Pangi Syarwi Chaniago.

“Peran aktif Dasco bisa diapresiasi, apalagi dalam konteks menjaga stabilitas nasional di masa transisi."

"Tapi, jika terlalu sering masuk ke ranah eksekutif, batas antara fungsi legislatif dan eksekutif bisa menjadi kabur,” ujar Pangi kepada Tribunnews, Senin (23/6/2025).

Analis Politik Sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) netral dalam menyambut Pemilu 2024, termasuk tak terlalu cawe-cawe menentukan siapa pasangan Ganjar Pranowo.
PANGI - Analis Politik Sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago. (istimewa)

Pangi mengatakan, dalam sistem presidensial, prinsip pemisahan kekuasaan (trias politica) harus dijaga ketat.

DPR sebagai lembaga legislatif semestinya menjalankan fungsi pengawasan dan legislasi, bukan menjadi perpanjangan tangan komunikasi kebijakan pemerintah.

“Kalau pimpinan DPR terlalu aktif menjelaskan atau mengklarifikasi kebijakan eksekutif, publik bisa bingung."

"Bahkan bisa memunculkan kesan bahwa fungsi pengawasan DPR melemah. Ini bisa jadi preseden buruk secara ketatanegaraan,” tambah Pangi.

Peran Dasco Tetap Dibutuhkan

Meski begitu, Pangi mengakui peran seperti Dasco tetap dibutuhkan dalam masa-masa politik yang rentan seperti saat ini.

Baca juga: Haidar Alwi: Keputusan Prabowo dan Diplomasi Dasco Selamatkan Marwah Aceh

Figur penghubung antara elite partai, pemerintah, dan masyarakat tetap relevan untuk menjaga jalur komunikasi tetap terbuka dan cepat.

“Saya berharap Dasco terus memainkan peran sebagai jembatan antar-lembaga, tapi tetap menjaga batas konstitusional agar tidak mengaburkan fungsi DPR,” tutupnya.

Diketahui, Dasco kerap menjembatani isu-isu nasional antara legislatif dan eksekutif.

Seperti saat kebijakan distribusi LPG 3 kg, penyesuaian tarif PPN, penunjukan penjabat kepala daerah, hingga penanganan sengketa empat pulau antara Aceh dan Sumatra Utara.

Dasco dinilai cepat, komunikatif, dan dianggap merepresentasikan kepentingan rakyat.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan