Minggu, 17 Agustus 2025

Ijazah Jokowi

Prasetyo Edi Pertanyakan Motif Beathor Suryadi Seret PDIP dan Tuduhan Ijazah Palsu di Pilgub Jakarta

Prasetyo Edi Marsudi membantah pernyataan Beathor Suryadi soal pelbagai tuduhan yang dilontarkan terkait proses Pilgub DKI Jakarta tahun 2012 lalu. 

TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
TUDUHAN IJAZAH PALSU - Mantan Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga politisi PDI Perjuangan Prasetyo Edi Marsudi di Kantor DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, di Tebet. Pras membantah pernyataan Beathor Suryadi soal pelbagai tuduhan yang dilontarkan terkait proses Pilgub DKI Jakarta tahun 2012 lalu.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) Prasetyo Edi Marsudi membantah pernyataan Beathor Suryadi soal pelbagai tuduhan yang dilontarkan terkait proses Pilgub DKI Jakarta tahun 2012 lalu. 

Prasetyo menegaskan, Beathor tidak pernah masuk ke dalam tim pemenangan Jokowi-Ahok dalam Pilgub.

“Seingat dan sepengetahuan saya, tidak ada nama Bung Beathor Suryadi masuk di dalam tim pemenangan Jokowi-Ahok yang kala itu diajukan secara resmi oleh PDI Perjuangan dan Gerindra ke KPUD DKI,” kata Prasetyo kepada para wartawan di Jakarta, Kamis (26/6/2025).

Pernyataan Prasetyo ini menjadi klarifikasi resmi terhadap berbagai pernyataan Beathor Suryadi yang belakangan viral terkait proses pendaftaran Jokowi-Ahok di Pilgub DKI Jakarta 2012. 

Beathor menyebutkan bahwa ijazah Jokowi palsu yang dicetak di Pasar Pramuka, Jakarta. Bahkan, Beathor juga menyebutkan bahwa banyak kader PDIP yang menggunakan ijazah palsu, termasuk Prasetyo.

Dia pun menjelaskan, dalam Pilgub DKI Jakarta tahun 2012, dirinya ditugaskan oleh DPP PDI Perjuangan sebagai Bendahara Tim Pemenangan Jokowi-Ahok. 

Dimana, saat itu tim resmi pemenangan Jokowi-Ahok terdiri dari kader PDI Perjuangan dan Partai Gerindra sebagai partai koalisi.

Prasetyo juga menjelaskan terkait proses yang dilakukan tim pemenangan untuk melengkapi persyaratan administrasi ke KPUD DKI Jakarta untuk mengajukan Jokowi-Ahok sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur kala itu. 

“Beberapa orang yang ditugaskan melengkapi persyaratan administrasi dan mendaftarkan pasangan Jokowi-Ahok ke KPUD DKI Jakarta, antara lain Marihot Napitupulu yang saat itu menjabat sebagai kepala sekretariat tim pemenangan, M Syarif dari Gerindra, dan Isnaini dari Solo," ungkap Prasetyo. 

Oleh karena itu, Prasetyo mempertanyakan manuver politik Beathor yang kini tiba-tiba muncul mengeluarkan rentetan pernyataan seakan-akan dirinya sebagai pihak yang paling mengetahui proses Pilgub DKI Jakarta

Oleh karena itu, dia mempertanyakan dasar Beathor membuat pernyataan terkait dokumen pendaftaran Jokowi-Ahok.

"Terus terang, saya tidak tahu apa yang melatarbelakangi Bung Beathor tiba-tiba muncul bicara soal dokumen persyaratan pasangan Jokowi-Ahok. Ada apa Bung Beathor dengan PDI Perjuangan? Apalagi dalam sepengetahuan saya, dia tidak pernah terlibat sejak awal di tim resmi," tegasnya.

Prasetyo juga mengungkapkan, jika Beathor mendapatkan informasi yang salah terkait Pilgub DKI Jakarta. Sebab, rentetan pernyataan yang dilontarkan Beathor bukan berdasarkan pengalaman, melainkan berdasarkan informasi dari pihak lain yang belum pasti kebenarannya. 

"Jadi, apa dasar Bung Beathor melontarkan sejumlah pernyataan yang dia sendiri sejak awal hingga akhir tidak pernah terlibat langsung? Apa yang disampaikan sebetulnya kan hanya 'katanya' dan 'katanya'. Lalu katanya siapa?" jelas Prasetyo.  

Selain itu, Prasetyo juga mempertanyakan kapasitas Beathor saat melontarkan pernyataan terkait proses Pilgub DKI Jakarta tahun 2012. 

"Bung Beathor itu berbicara sebagai kader PDI Perjuangan atau sebagai apa?,” tanya Prasetyo. 

Baca juga: Sosok Beathor Suryadi, Politisi PDIP yang Tuding Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka Jakarta

Diketahui, Beathor selain sebagai kader PDI Perjuangan, juga pernah dilantik sebagai salah satu petinggi di Kantor Staf Kepresidenan (KSP). 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan