Keutamaan dan Hikmah Puasa Tasua dan Asyura Muharram 2025, Dilengkapi Bacaan Niatnya
Allah SWT memberikan banyak keutamaan dan hikmah pada bulan Muharram ini, berikut penjelasannya lengkap dengan bacaan niat Puasa Tasua dan Asyura.
Penulis:
Lanny Latifah
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan suci dalam Islam yakni bulan Dzulqadah, Dzulhijjah, dan Rajab.
Pada bulan Muharram ini, umat Islam dapat melakukan amalan bulan Muharram, yakni dengan menjalankan ibadah puasa Tasua dan Asyura.
Puasa Tasua dan Asyura di bulan ini, khususnya pada tanggal 9 dan 10 Muharram.
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim oleh Ust.M. Syukron Maksum, hukum puasa di bulan Muharram adalah sunah.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
"Puasa yang paling afdhal setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram."
Rasulullah SAW pun menyebut puasa di bulan Muharram merupakan puasa yang paling utama setelah Ramadhan.
Sebagaimana keterangan hadist berikut:
"Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam'." (HR Muslim).
Keutamaan dan Hikmah Puasa Tasua dan Asyura Muharram 2025
Baca juga: 4 Puasa Sunnah di Bulan Muharram 1447 H: Ada Puasa Tasua, Asyura hingga Ayyamul Bidh
Dilansir laman Baznas, pada bulan Muharram ini banyak terjadi peristiwa bersejarah, satu di antaranya adalah turunnya rahmat Allah untuk pertama kali yakni pada hari Asyura dan pada hari itu juga Nabi Musa menerima kitab Taurat dari Allah swt.
Allah swt memberikan banyak keutamaan pada bulan ini, di antaranya adalah kesunnahan puasa tanggal 9 (Tasua) yang digandeng dengan puasa tanggal 10 Muharram (Asyura), sebab bulan Muharram merupakan bulan mulia setelah Ramadhan untuk melakukan puasa.
Salah satu keutamaan puasa pada hari Asyura adalah dapat menghapus dosa pada tahun sebelumnya.
Selain itu, barang siapa yang berpuasa Asyura, maka seperti puasa setahun penuh.
Sayyid Muhammad Syatho dalam kitab Ianah-nya menyebutkan tiga hikmah disunnahkannya puasa Tasua menyertai puasa Asyura yakni sebagai berikut:
- Untuk berhati-hati, sebab ada kemungkinan dalam menentukan awal bulan Muharram terjadi kesalahan.
- Agar tidak menyamai dengan orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari Asyura saja.
- Untuk menghindari puasa hanya satu hari saja sebagaimana mengkhususkan puasa pada hari Jumat tanpa didahului hari sebelumnya dan tidak diikuti hari setelahnya.
Dengan ini, jika seseorang melakukan puasa Asyura saja tanpa puasa Tasua maka disunnahkan untuk berpuasa pada tanggal 11 Muharram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.