Senin, 18 Agustus 2025

1 Juli Memperingati Hari Apa? Ada Hari Bhayangkara Polri dan Hari Kebebasan Finansial

Simak berikut ini perayaan yang diperingati tiap tanggal 1 Juli. Di 1 Juli 2025 ada Hari Bhayangkara Polri dan Hari Kebebasan Finansial.

Freepik
PERINGATAN 1 JULI - Ilustrasi kalender libur nasional dan cuti bersama ini diunduh dari Freepik pada Sabtu (1/3/2025). Inilah daftar peringatan yang diperingati setiap tanggal 1 Juli. 

TRIBUNNEWS.COM - Ada beberapa momen penting yang terjadi setiap tanggal 1 Juli.

Di tanggal 1 Juli 2025 ini, terdapat Hari Bhayangkara ke-79 Polri.

Kemudian, setiap tanggal 1 Juli juga diperingati sebagai Hari Kebebasan Finansial atau Financial Freedom Day.

Selain Hari Bhayangkara Polri dan Hari Kebebasan Finansial, ada peringatan apa saja di tanggal 1 Juli 2025?

Berikut peringatan di tanggal 1 Juli 2025:

1. Hari Bhayangkara Polri

Hari Bhayangkara Polri diperingati setiap tanggal 1 Juli.

Di tahun 2025, peringatan HUT Bhayangkara k-79 Polri mengusung tema 'Polri untuk Masyarakat'.

Puncak acara Hari Bhayangkara Polri diselenggarakan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Selasa, 1 Juli 2025.

Mengutip Tribrata News Polda Babel, Hari Bhayangkara merupakan hari Kepolisian Nasional yang diambil dari momentum turunnya Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 1946.

Sejatinya pada 1 Juli 1946 bukanlah pertama kalinya terbentuk korps polisi di Indonesia.

Baca juga: Twibbon HUT Bhayangkara 2025 yang Diperingati pada 1 Juli 2025

Melainkan penyatuan korps kepolisian yang berada di daerah-daerah menjadi satu kesatuan secara nasional di bawah pemerintahan Republik Indonesia.

Adapun nama Bhayangkara adalah istilah yang digunakan Patih Gadjah Mada dari Majapahit untuk menamai pasukan keamanan yang ditugaskan menjaga raja dan kerajaan kala itu.

Perjalanan korps kepolisian di Indonesia telah berlangsung sejak zaman pemerintah kolonial Belanda.

Mereka membentuk kepolisian modern sejak 1897 hingga 1920. Inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Polri saat ini.

Kemudian saat Jepang menjajah Indonesia, kepolisian dibagi-bagi berdasarkan wilayah.

Ada kepolisian Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta, Kepolisian Sumatera dengan pusat di Bukittinggi, Kepolisian Indonesia Timur berpusat di Makassar, dan Kepolisian Kalimantan yang pusatnya ada di Banjarmasin.

Berbeda dengan zaman Belanda yang hanya mengizinkan jabatan tinggi diisi oleh orang-orang mereka, saat di bawah Jepang, Kepolisian dipimpin oleh warga Indonesia.

Akan tetapi, meski menjadi pemimpin, orang pribumi masih didampingi pejabat Jepang yang pada praktiknya lebih memegang kuasa.

Setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, polisi bentukan Jepang seperti PETA dan Gyu-Gun dibubarkan.

Dan setelah Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, kepolisian yang tersisa dari masa penjajahan menjadi kepolisian Indonesia yang merdeka.

Selanjutnya, pada 29 September 1945, Presiden Soekarno menetapkan dan melantik R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kepala Kepolisian Negara (KKN).

Kala itu, kepolisian masih ada di bawah Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara untuk urusan administrasi.

Akan tetapi pertanggungjawaban operasional dilakukan kepada Jaksa Agung.

Namun, sejak terbitnya PP Nomor 11 Tahun 1946, kepolisian negara bertanggung jawab secara langsung kepada presiden.

Baca juga: Warga Jakarta Diminta Hindari Monas 1 Juli, Ada HUT Bhayangkara dan Rekayasa Lalin

2. Hari Kebebasan Finansial

Hari Kebebasan Finansial diperingati setiap tanggal 1 Juli dan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kebebasan finansial.

'Kebebasan' ini mengacu pada memiliki cukup tabungan dan pendapatan pasif untuk mampu membiayai kehidupan yang diinginkan tanpa harus khawatir tentang pekerjaan tetap.

Mengutip National Today, keuangan pribadi adalah pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh individu atau unit keluarga.

Hal ini melibatkan penganggaran, tabungan, dan pengeluaran uang.

Penelitian pertama yang diketahui dalam keuangan pribadi terjadi pada tahun 1920, dan dilakukan oleh Hazel Kyrk sebagai bagian dari disertasinya — karya sastra ini meletakkan dasar bagi ekonomi konsumen dan ekonomi keluarga.

Herbert A. Simon, pada tahun 1947, mengemukakan bahwa kebanyakan orang mungkin tidak dapat membuat keputusan ekonomi yang baik — sesuatu yang ia kaitkan dengan keterbatasan sumber daya pendidikan dan kecenderungan pribadi.

Pernyataan ini dan banyak studi penelitian berikutnya menemukan bahwa pendidikan keuangan pribadi penting untuk membantu unit pembuat keputusan membuat keputusan keuangan yang rasional.

Setelah tahun 1990, beberapa universitas mulai menawarkan kursus pendidikan keuangan.

Association for Financial Counseling and Planning Education (AFCPE) didirikan pada tahun 1984 di Iowa State University, dan Academy of Financial Services (AFS) didirikan pada tahun 1985 — kedua lembaga ini menjadi tonggak sejarah yang sangat penting dalam keuangan pribadi.

Seiring berjalannya waktu, minat terhadap literasi keuangan semakin meningkat, terutama di kalangan wanita dan kaum muda.

United States President's Advisory Council on Financial Capability didirikan pada tahun 2008 untuk mendorong literasi keuangan di kalangan warga Amerika.

Untuk mencapai kebebasan finansial, seseorang harus mengatur keuangannya saat ini dan membuat rencana ke depan.

Mengatur pengeluaran dan utang sangatlah penting — hal ini memungkinkan Anda untuk mulai menabung dan tidak bergantung pada pendapatan tetap setiap bulan.

Hal ini juga memungkinkan Anda untuk menjalani gaya hidup yang selalu Anda inginkan.

3. Hari Reggae Internasional

Tanggal 1 Juli juga diperingati sebagai Hari Reggae Internasional.

Peringatan ini untuk merayakan genre musik yang telah memengaruhi dunia sejak tahun 1960-an dengan gaya ritmisnya yang santai dan lirik yang memperjuangkan keadilan sosial dan politik, hak-hak kaum kurang mampu, dan persatuan universal.

Dampak musik reggae terhadap dunia diakui ketika musik ini diberi 'status dilindungi' oleh UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) pada tahun 2018.

Mengutip Awareness Days, Hari Reggae Internasional pertama kali dirayakan pada tahun 1994, diprakarsai oleh Andrea Davis di Kingston, Jamaika.

Terinspirasi oleh fitur radio BBC tentang jangkauan reggae secara global, Davis membayangkan hari yang akan menghubungkan para pencinta reggae lintas batas.

Sejak saat itu, acara tersebut telah berkembang menjadi fenomena di seluruh dunia, dengan perayaan yang diadakan di kota-kota di setiap benua.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan