Kamis, 21 Agustus 2025

DPR Tunggu Nama dari Presiden untuk Jabatan Dubes AS hingga Wakil Tetap PBB

Puan enggan mendesak pemerintah lebih jauh soal siapa saja nama-nama yang akan menduduki jabatan Dubes.

Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
KURSI DUBES KOSONG - Ketua DPR RI Puan Maharani saat jumpa pers di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/7/2025). Puan ungkap DPR RI masih menunggu surat dari Presiden RI Prabowo Subianto soal siapa yang akan menjabat Duta Besar Republik Indonesia di beberapa negara yang masih kosong. 

DPR Tunggu Nama dari Presiden untuk Jabat Dubes AS hingga Wakil Tetap PBB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan saat ini pihaknya masih menunggu surat keputusan dari Presiden RI Prabowo Subianto terkait dengan jabatan Duta Besar RI di beberapa negara yang masih kosong.

Saat ini beberapa jabatan Dubes seperti di Amerika Serikat (AS), Jerman, Berlin, Rusia hingga jabatan Wakil Tetap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) masih belum diisi.

"Terkait nama-nama dubes, tentu saja DPR menunggu surat dari pemerintah dan siapa saja namanya, siapa yang diusulkan," kata Puan saat jumpa pers di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/7/2025).

Meski begitu, Puan enggan mendesak pemerintah lebih jauh soal siapa saja nama-nama yang akan menduduki jabatan Dubes.

Dirinya hanya berharap agar para Dubes usulan Presiden RI Prabowo Subianto nantinya bisa memahami situasi geopolitik dan situasi global.

"Ya kami berharap dengan situasi geopolitik dan situasi global yang seperti ini, kami berharap bahwa nama-nama yang diusulkan memang sebaiknya adalah orang-orang yang memang mengetahui tentang situasi geopolitik, situasi global," kata dia.

Tak hanya itu, mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) tersebut juga berharap agar para Dubes nantinya bisa diterima oleh negara-negara penempatan.

Hal itu penting kata dia, agar Dubes yang menjabat bisa berkomunikasi dan berkoordinasi untuk memahami kondisi geopolitik di negara-negara tersebut.

"Bisa diterima oleh negara-negara yang nanti mereka ini diusulkan menjadi dubes di negara-negara tersebut dan bisa berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang ada di negara tersebut," tukas dia.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan