Senin, 18 Agustus 2025

Bahas Geopolitik dengan Menhan-Panglima TNI Secara Tertutup, Komisi I DPR Minta Maaf

Sjafrie mengatakan, Kemenhan dan TNI meningkatkan kewaspadaan yang tinggi dan melakukan pembangunan kekuatan TNI dengan filosofi Trisula Nusantara

Penulis: Reza Deni
Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews.com/Mario Christian Sumampaow
MINTA MAAF - Ketua Komisi I DPR, Utut Adianto, diwawancarai wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Senin (23/6/2025). Ia meminta maaf kepada publik lantaran pihaknya bersama Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI dan para kepala staf menggelar rapat secara tertutup untuk membahas situasi geopolitik 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Utut Adianto meminta maaf kepada publik lantaran pihaknya bersama Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI dan para kepala staf menggelar rapat secara tertutup untuk membahas situasi geopolitik.

"Saya minta maaf karena harus tertutup. Kepentingan nasional kita adalah yang terutama dan segala-galanya. Dari pengantar saya itu, yang jelas bagaimana Menhan dan Panglima TNI serta para kepala staf sudah bersikap dan sigap dalam menghadapi situasi geopolitik terkini," ujar Utut di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (2/7/2025).

Menteri Pertahanan Sjafrie Samsoeddin juga tidak menjelaskan secara rinci rapat dengan Komisi I.

Menurutnya, terpenting sekarang kondisi geostrategi, geopolitik, dan geoekonomi menuntut sektor pertahanan untuk merumuskan kebijakan strategi dan administrasi anggaran. 

"Panglima TNI yang merumuskan kebijakan operasional dari Tentara Nasional Indonesia yang juga akan dilaksanakan oleh para kepala staf angkatan," ujar Sjafrie. 

Baca juga: Utut Adianto Dorong Respons Sigap Indonesia atas Memanasnya Situasi Iran-Israel

Sjafrie mengatakan, Kemenhan dan TNI meningkatkan kewaspadaan yang tinggi.

Dia menyebut, mereka akan terus melakukan pembangunan kekuatan TNI dengan menggunakan filosofi Trisula Nusantara.

"Kebutuhan-kebutuhan alutsista yang dibutuhkan oleh TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, serta TNI Angkatan Udara ini, dipasok tanpa pembatasan. Kita sebagai negara yang menganut politik bebas aktif dan berada pada garis non-blok tidak mempunyai restriksi apa-apa terhadap pengadaan alutsista," kata dia.

lJadi, kebutuhan pengguna dan pembina kekuatan ini kita fasilitasi untuk memperkuat kekuatan matra darat, laut, dan udara," tandas Sjafrie.

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan