Program Makan Bergizi Gratis
Ketua PPJI Minerva Taran: Program MBG Buka Peluang Kolaborasi Penyedia Jasa Boga di Indonesia
PPJI mengatakan bahwa kebijakan Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintahan baru adalah kejutan positif yang sangat relevan dengan peran PPJI.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Erik S
TANGERANG SELATAN – Di tengah tekanan ekonomi global dan perubahan besar dalam gaya hidup masyarakat, Ketua Umum Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI), drh. Minerva Taran, mengajak seluruh pelaku usaha jasa boga di Indonesia tetap optimistis dan memperkuat kolaborasi.
Hal ini disampaikannya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PPJI 2025 yang digelar pada 1–4 Juli di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Banten.
Mengangkat tema 'Sinergi Menuju PPJI Hebat,' Rakernas diikuti 350 peserta dari 24 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) provinsi.
Baca juga: Merespons Program Makan Siang Gratis, PPJI Berikan Pelatihan dan Sertifikasi Pelaku Jasaboga
Dalam sambutannya, Minerva secara lugas mengungkapkan bahwa dunia saat ini tengah mengalami ketidakpastian ekonomi yang memicu pemotongan anggaran di berbagai sektor, termasuk yang berkaitan dengan bisnis jasaboga.
“Namun demikian, kita nggak boleh berhenti berusaha, kita harus baik-baik saja. Kita harus baik-baik saja. Karena di balik semua tantangan, pasti ada peluang,” tegas Minerva.
Pernyataan tersebut menjadi benang merah dari semangat Rakernas PPJI 2025: menjaga kekompakan, mencari celah di tengah krisis, dan memperkuat daya tahan sektor jasaboga nasional.
Minerva menilai bahwa kebijakan Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintahan baru adalah kejutan positif yang sangat relevan dengan peran PPJI.
Program ini, yang kini menjadi prioritas nasional, membuka peluang kolaborasi besar bagi penyedia jasa boga di seluruh Indonesia.
“Saya tidak pernah menyangka bahwa program unggulan pemerintahan yang baru ini adalah MBG, bukan lagi sekadar infrastruktur fisik. Dan saya rasa anggota PPJI sudah sangat luar biasa, gercep ya,” ungkapnya.
Menurut data PPJI, sudah terdapat 140 satuan pelayanan MBG yang dijalankan anggota PPJI, dan jumlah itu masih akan terus bertambah. Minerva menekankan pentingnya dukungan antaranggota agar pelaksanaan program ini berjalan optimal.
Minerva menggambarkan PPJI sebagai rumah besar yang inklusif — tempat semua jenis pelaku usaha jasaboga, dari skala kecil hingga besar, dapat saling melengkapi. Ia menegaskan bahwa keragaman model bisnis bukan hambatan, melainkan kekuatan.
“Anggota PPJI tidak harus seragam, tetapi harus selaras. Bayangkan kalau semua kepala atau semua kaki, tidak akan bisa berjalan. Tapi jika masing-masing menjalankan fungsinya, kita akan lincah dan seimbang,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa PPJI telah menunjukkan sinergi nyata, di mana pelaku UMK bisa menopang yang besar, dan sebaliknya. Kunci keberhasilan ke depan adalah menjaga kekuatan jaringan dan kebersamaan.
Minerva mengingatkan bahwa Rakernas bukan sekadar rutinitas tahunan, tapi fondasi kerja organisasi lima tahun ke depan.
Ia mendorong seluruh anggota untuk membuka ruang diskusi yang nyata dan menyusun strategi bersama yang adaptif dan tangguh.
Program Makan Bergizi Gratis
Bupati Lebak Hadiri Peresmian Dapur MBG: Program Ini Bukan Sekadar Beri Makanan |
---|
Dukung Pelaksanaan MGB, Polri Sudah Miliki 458 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi |
---|
Perkuat Program MBG, Gerakan Dapur Indonesia Jajaki Kerja Sama dengan Dapur Bergizi di Turki |
---|
Lisman Puja Kesuma Ungkap Dampak MBG: Rp1 Triliun Lebih Mengalir ke Yogyakarta |
---|
Buka Dapur Umum MBG Butuh Modal Awal Rp 500 Juta hingga Rp 2 Miliar |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.