Selasa, 2 September 2025

Beras Oplosan

Praktik Curang Produsen Beras Bisa Rugikan Negara Rp1.000 Triliun dalam 10 Tahun

Mentan Andi Amran mengungkapkan praktik yang dilakukan produsen beras yakni menjual beras volume 4 kg padahal yang dijual hanya 4,5 kg.

|
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Erik S
Ho/Tribunnews
POLEMIK BERAS - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan temuan 212 merk beras yang mengambil keuntungan dari praktik curang penjualan tak sesuai standar, Sabtu (12/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Temuan produsen beras melakukan praktik kecurangan dengan menjual produk tak sesuai mutu dan takaran menjadi sorotan publik.

Praktik nakal itu dibongkar oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman setelah ditemukan 212 merk beras yang mengambil keuntungan.

Mentan Andi Amran mengungkapkan praktik yang dilakukan produsen beras yakni menjual beras volume 5 kg padahal yang dijual hanya 3,5 kg.

Baca juga: Panglima TNI Berikan Bantuan Beras 40 Ton untuk SPPG Wilayah Sumatera Utara

"Kemudian ada yang 86 persen adalah mengatakan bahwa ini premium padahal itu adalah beras biasa lalu beras medium padahal itu beras biasa," tuturnya kepada wartawan, Sabtu (12/7/2025).

Hal itu sangat mengkhawatirkan, Amran menyebut ada selisih harga cukup besar.

Dalam catatannya produsen beras nakal ini meraup untug Rp2.000 hingga Rp3.000 per kilogram.

"Kalau gampangannya adalah kita mencontohkan emas, tertulis emas 24 karat, tetapi sesungguhnya itu 18 karat, nah ini kan merugikan masyarakat Indonesia," tukasnya.

Pria asal Sulawesi Selatan ini menaksir kerugian negara bisa menyentuh angka nyaris Rp100 triliun bila terjadi setiap tahun.

Jika dihitung dalam kurun waktu 10 tahun, negara mengalami kerugian mencapai Rp1.000 triliun.

"Katakanlah 10 tahun atau 5 tahun, kalau 10 tahun kan Rp1.000 triliun. Kalau 5 tahun kan Rp500 triliun ini kerugian. Dan kalau ini kita sadari semua, kita kembali kepada regulasi yang ada," paparnya.

Baca juga: Tanggapi Soal Lonjakan Harga Beras, Susi Pudjiastuti Sebut Tata Niaga Beras Dikuasai Kartel

Kasus mafia beras ini tengah diusut oleh Satgas Pangan Polri bersama stakeholder lainnya. 

Ketua Satgas Pangan Polri Brigjen Pol Helfi Assegaf langsung bergerak melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah produsen beras premium.

"Iya betul kami lakukan pemeriksaan dari yang sebelumnya disampaikan Pak Menteri Andi Amran," tuturnya kepada Tribun Network, Kamis (10/7/2025).

Helfi belum menyampaikan lebih lanjut hasil pemeriksaan produsen beras yang diduga melakukan praktik curang mutu dan takaran.

"Jika ditemukan unsur pidana tentu akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan hukum," tambahnya. 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan