Sekolah Rakyat
Menko Polkam: Sekolah Rakyat Bukan Sekadar Program Pendidikan Biasa
Menko Polkam Budi Gunawan, mengatakan Sekolah Rakyat yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto untuk mengakselerasi kualitas SDM Indonesia
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan, mengatakan Sekolah Rakyat yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto untuk mengakselerasi kualitas SDM Indonesia sekaligus mengentaskan dan memutus mata rantai kemiskinan, bukanlah sekadar program pendidikan biasa.
Menurutnya, program tersebut sangat strategis untuk memperkuat ketahanan nasional Indonesia di tengah ketidakpastian global.
Ia juga menegaskan program Sekolah Rakyat menjadi fondasi penting dalam memperkuat ketahanan ideologi bangsa Indonesia di masa mendatang.
"Sekolah Rakyat bukan sekadar program pendidikan biasa, tetapi merupakan benteng pertahanan ideologi Pancasila yang harus kita jaga bersama," kata Budi Gunawan dalam keterangan yang terkonfirmasi pada Senin (14/6/2025).
"Melalui pendidikan karakter yang terintegrasi dengan nilai-nilai kebangsaan, kita membangun generasi yang tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham yang bertentangan dengan ideologi bangsa," ungkap dia.
Baca juga: Mengintip Kegiatan Hari Pertama Siswa Sekolah Rakyat, Bangun Subuh hingga Senam
Budi Gunawan mengatakan Sekolah Rakyat akan menjadi wadah pembentukan karakter generasi muda yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Program itu, kata Budi Gunawan, dirancang untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, termasuk ancaman radikalisme, ekstremisme, dan perpecahan sosial.
"Di era digital ini, anak-anak kita terpapar berbagai informasi dari berbagai sumber. Sekolah Rakyat hadir untuk memfilter dan memberikan pemahaman yang benar tentang jati diri bangsa Indonesia," lanjutnya.
Baca juga: Peluk Erat Nenek Rabiem Pada Cucunya di Hari Pertama Siswa Sekolah Rakyat
Dalam implementasinya, kata Budi Gunawan, Sekolah Rakyat akan mengintegrasikan kurikulum bela negara dengan mata pelajaran regular.
Siswa, lanjut dia, akan dibekali dengan pemahaman mendalam tentang sejarah perjuangan bangsa, nilai-nilai Pancasila, dan semangat nasionalisme yang adaptif dengan perkembangan zaman.
Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung program tersebut.
Targetnya, kata dia, setiap daerah di Indonesia memiliki minimal satu Sekolah Rakyat yang menjadi percontohan penguatan ketahanan ideologi di tingkat grassroot.
"Ketahanan ideologi bangsa tidak bisa hanya mengandalkan pendekatan top-down, tetapi harus dimulai dari akar rumput. Dukungan atas Sekolah Rakyat adalah jawaban konkret untuk kebutuhan tersebut," pungkasnya.
Fasilitas
Diberitakan sebelumnya, Sekolah Rakyat mulai menjalani uji coba selama dua hari, pada Rabu dan Kamis 9 dan 10 Juli 2025 di dua lokasi, yakni Sentra Handayani Jakarta dan Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi sebelum para siswa mulai masuk sekolah pada 14 Juli 2025 hari ini.
Para siswa nantinya akan menjalani pendidikan asrama di Sekolah Rakyat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.