Kasus Dugaan Korupsi di Kemendikbud
Beda Outfit Nadiem Makarim dengan sang Pengacara Hotman Paris saat Datang ke Kejaksaan Agung
Nadiem didampingi kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea datang ke Gedung Jampidsus Kejagung pada pukul 09.00 WIB.
Penulis:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) 2019-2024 Nadiem Makarim datang ke Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook.
Nadiem didampingi kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea datang ke Gedung Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung pada pukul 09.00 WIB.
Seperti biasanya, outift yang dikenakan Hotman Paris tampak menarik perhatian awak media.
Dia mengenakan kemeja putih berdasi hitam dibalut jas hitam bling-bling.
Sedangkan untuk sepatu, Hotman mengenakan sepatu perpaduan warna hitam dan putih.
Sambil bergerak masuk ke dalam gedung Jampidsus, Hotman sempat mengangkat kedua tangan dan menggerak-gerakkan jari-jemarinya yang menggunakan sejumlah cincin.
Outfit yang dikenakan kuasa hukum Nadiem Makarim itu menimbulkan kesan mewah.
Berbeda dengan pengacaranya, Nadiem Makarim tampak outfit sederhana.
Pria yang dulu sempat dijuluki Mas Menteri ini mengenakan kemeja berlengan panjang dan di bahu kanannya dia tampak membawa tas gendong berwarna hitam.
Tak ada sepatah kata pun yang dia sampaikan. Adapun Nadiem hanya memberikan gesture namaste kepada awak media.
Begitu turun dari mobilnya, Nadiem dan tim pengacaranya langsung berjalan kaki masuk ke gedung bundar Jampidsus Kejagung RI.
Dia lantas ke meja resepsionis dahulu hingga akhirnya Nadiem dan rombongan dipersilahkan untuk baik ke lift menuju tempat dia bakal diperiksa.
Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, mengatakan penyidik mengkonfirmasi banyak hal terkait perkara kepada Nadiem dalam pemeriksaan hari ini.
"Kehadiran yang bersangkutan saya kira sangat penting bagi penyidik hari ini untuk melakukan selain pendalaman terhadap berbagai informasi, juga barangkali konfirmasi," ujar Harli kepada wartawan.
Harli menambahkan, beberapa hal yang ingin dikonfirmasi antara lain seputar pengawasan pengadaan laptop tersebut hingga pelaksanaannya.
"Antara lain terkait dengan bagaimana fungsi-fungsi pengawasan yang dilakukan dalam konteks bagaimana pengadaan Chromebook ini baik dari sisi perencanaan hingga kondisi saat ini."
Duduk Perkara Kasus
- Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah mengusut dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek pengadaan laptop berbasis Chrome OS atau Chromebook senilai Rp9,9 triliun.
- Proyek itu dilaksanakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) pada periode 2019-2023.
- Di periode itu, Nadiem Makarim yang menakhodai kementerian tersebut.
- Dalam proses penyidikan, Kejagung menemukan indikasi kuat adanya pemufakatan jahat melalui pengarahan khusus kepada tim teknis agar menyusun kajian pengadaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berupa laptop berbasis Chrome OS.
- Kejagung menyebut kajian tersebut seolah-olah dibuat untuk mendukung kebutuhan teknologi pendidikan, padahal hasil uji coba pada 2019 menunjukkan sebaliknya.
- Kejagung menduga keputusan tersebut tidak dilandasi kebutuhan faktual melainkan atas dasar pemaksaan kebijakan yang sarat kepentingan.
- Total anggaran yang dihabiskan untuk pengadaan ini tercatat sebesar Rp9,982 triliun.
- Dana tersebut berasal dari Dana Satuan Pendidikan (DSP) sebesar Rp3,582 triliun dan Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar Rp6,399 triliun.
Kasus Dugaan Korupsi di Kemendikbud
Kejagung Kerahkan Penyidik di Daerah Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook Kemendikbud |
---|
Nadiem Makarim Puji KPK Usai Diperiksa Kasus Pengadaan Google Cloud |
---|
Tiba di KPK, Nadiem Bungkam Ditanya Kesiapan Jadi Tersangka Kasus Google Cloud |
---|
Nadiem Makarim Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Google Cloud |
---|
Belum usai Kasus Chromebook di Kejagung RI, Nadiem Makarim Dipanggil KPK Soal Google Cloud |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.