Sabtu, 13 September 2025

Diplomat Muda Tewas di Menteng

Sebelum Tewas, ADP Siap Ajak Keluarga Pindah ke Finlandia, Anak Sudah Berhenti Sekolah

ADP juga telah menjual mobil dan semua kendaraan yang ada di rumahnya guna persiapan keberangkatan, anak-anak juga sudah keluar dari sekolah

Instagram @ddaru_chee
KEMATIAN DIPLOMAT MUDA - Diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Arya Daru Pangayunan dan istri, Meta Ayu Puspitantri. Polisi terus menyelidiki kematian tragis Arya Daru Pangayunan, dengan menelusuri lingkar pertemanannya guna mengungkap motif di balik jasadnya yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di indekos kawasan Menteng. 

Kematian ADP sampai saat ini masih menyisakan tanda tanya besar.

Pasalnya, sidik jari ADP ditemukan pada lakban.

Selain itu, rekaman CCTV juga memperlihatkan penjaga kos tengah mondar-mandir di depan kamar ADP sambil berbicara lewat speaker telepon, bahkan sempat menoleh ke arah kamar korban sebelum pergi.

Diduga, penjaga kos melakukan hal itu karena diminta istri korban untuk melakukan pengecekan terhadap ADP.

Meski tak ada tanda kekerasan, hingga kini penyidik belum bisa memastikan apakah ia sendiri penyebab kematiannya atau ada campur tangan pihak lain.

Keluarga dan publik masih menunggu hasil penyelidikan resmi, termasuk hasil otopsi, untuk mengungkap penyebab pasti kematian tidak wajar diplomat Kemlu itu.

Istri Perlu Diwawancarai

Eks petinggi Polri, Irjen Purn Anton Charliyan, menilai polisi harus mendalami lagi keterangan istri Arya yang meminta penjaga kos mengecek kamar korban.

Menurutnya, keterangan istri ADP harus diperdalam lagi.

Keterangan dari istri korban sangat mungkin bisa dijadikan pemantik untuk mengungkap kasus ini.

Meski tidak ingin menuduh, Anton menyinggung kasus pembunuhan Subang yang ternyata pembunuhnya berasal dari orang dekat alias keluarga.

 "Saya kira kalau tidak ada latar belakang itu sesuatu yang janggal, tetapi ketika ada latar belakang misalkan seperti yang dikatakan bahwa itu diminta oleh istrinya, kalau diminta oleh istrinya itu juga harus didalami lagi," kata Anton, Minggu (13/7/2025).

"Seperti, mohon maaf, tidak menuduh, masalah pembunuhan Subang kan ternyata (pelaku) adalah dari keluarganya sendiri," imbuhnya.

Menurut Anton, polisi harus mengumpulkan seluruh bukti-bukti.

"Makanya ini di samping physical evidence, bukti-bukti mati, bukti-bukti hidup, latar belakang ini harus saling berkelindan erat karena untuk mengungkap satu masalah tidak bisa dari satu sisi."

"Apalagi ini dikatakan apakah sidik jari itu hanya di lakban saja atau ada di tempat lain kan ini perlu terus-terusan dikumpulkan antara satu bukti dengan satu yang lain," jelas Anton.

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Sebelum Ditemukan Meninggal, Diplomat Kemlu akan Memulai Babak Baru Kehidupan di Helsinki Finlandia

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rakli Almughni)(WartaKotalive.com/Irwan Wahyu Kintoko)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan