Minggu, 7 September 2025

Kasus Impor Gula

Kalimat Terakhir Anies Tanggapi Kasus Tom Lembong: Dia Tak Akan Berjuang Sendirian!

Anies Baswedan, menegaskan tidak akan pernah membiarkan Tom Lembong, berjuang sendirian menghadapi kasus korupsi impor gula

Editor: Nuryanti
tribunnews.com
VONIS TOM LEMBONG - Anies Baswedan, menegaskan tidak akan pernah membiarkan Tom Lembong, berjuang sendirian menghadapi kasusnya. Foto unggahan Anies Baswedan di akun Instagram pribadinya, @aniesbaswedan, Jumat (18/7/2025) 

Dalam sidang kedua yang digelar pada Selasa (24/6/2025), Anies juga tampak duduk di deretan paling depan ruang sidang.

“Saya datang sebagai sahabat dari Tom dan selama ini juga mengikuti terus seluruh perjalanan persidangan,” ujar Anies.

Kedekatan antara Anies Baswedan dan Tom Lembong telah terjalin sejak lama, baik secara pribadi maupun profesional.

Tom Lembong dikenal sebagai juru bicara Anies Baswedan saat kampanye Pilpres 2024, dan kerap tampil bersama di berbagai kesempatan politik.

Sehingga tidak heran jika Anies Baswedan turut kecewa dengan vonis yang dijatuhkan hakim terhadap sahabatnya itu.

SIDANG TOM LEMBONG - Anies Baswedan dan Tom Lembong di PN Tipikor Jakarta beberapa waktu lalu. Keduanya tampak asik saling berbincang.
SIDANG TOM LEMBONG - Anies Baswedan dan Tom Lembong di PN Tipikor Jakarta beberapa waktu lalu. Keduanya tampak asik saling berbincang. (Tribunnews/Rahmat)

Kalimat Kekecewaan Anies Baswedan

Berikut kalimat kekecewaan Anies Baswedan yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @aniesbaswedan, Jumat (18/7/2025):

"Hari ini, Tom divonis 4,5 tahun penjara. Keputusan yang amat mengecewakan bagi siapa pun yang mengikuti jalannya persidangan dengan akal sehat, meski sayangnya tidak mengejutkan.

Selama proses berjalan, berbagai laporan jurnalistik independen dan analisis para ahli telah mengungkap kejanggalan demi kejanggalan dalam dakwaan. Fakta-fakta di ruang sidang justru memperkuat posisi Tom, tapi semua itu diabaikan. Seolah-olah 23 sidang yang telah digelar sebelumnya tak pernah ada. Seolah-olah bukti dan logika tak diberi ruang dalam proses peradilan.

Jika kasus sejelas ini saja bisa berujung pada hukuman penjara, jika seseorang seperti Tom yang dikenal dan terbukti integritasnya di pengadilan, terbuka dan disorot publik perkaranya, masih bisa dihukum semena-mena, maka bayangkan nasib berjuta lainnya yang tak punya akses, sorotan, atau kekuatan serupa.

Vonis hari ini adalah penanda bahwa keadilan di negeri ini masih jauh dari selesai. Demokrasi belum kokoh berdiri. Kita dihadapkan pada keraguan mendasar tentang kredibilitas sistem hukum, dan tentang keberanian negara menegakkan kebenaran. Ketika kepercayaan terhadap proses peradilan runtuh, maka fondasi negara ikut rapuh.

Senin lalu, Tom menyampaikan dalam dupliknya bahwa ia belajar tentang makna kata tawakal, tentang berusaha sekuat tenaga lalu menyerahkan hasilnya pada Tuhan. Sayangnya hari ini, hasil itu belum berpihak padanya. Tapi ini bukan ujung. Ini satu babak dari perjuangan panjang untuk menghadirkan keadilan yang belum tuntas dan akan terus kita jalani bersama.

Tom dan tim pengacara masih mempertimbangkan respon terhadap putusan ini. Tapi satu hal yang jelas, kita akan terus mendukung penuh langkahnya untuk mencari keadilan sampai titik akhir. Apapun yang akan ia hadapi ke depan, kita terus pastikan bahwa Tom tidak akan pernah berjuang sendirian," demikian tulis Anies Baswedan disertai dengan foto hitam putih Tom Lembong.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan