Kasus Impor Gula
Kalimat Terakhir Anies Tanggapi Kasus Tom Lembong: Dia Tak Akan Berjuang Sendirian!
Anies Baswedan, menegaskan tidak akan pernah membiarkan Tom Lembong, berjuang sendirian menghadapi kasus korupsi impor gula
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, menegaskan tidak akan pernah membiarkan mantan Menteri Perdagangan (Mendag), Tom Trikasih Lembong alias Tom Lembong, berjuang sendirian menghadapi kasusnya.
Kalimat itu muncul dalam unggahan Anies Baswedan di akun Instagram pribadinya, @aniesbaswedan, Jumat (18/7/2025) usai vonis Tom Lembong selesai dibacakan hakim.
"Apapun yang akan ia hadapi ke depan, kita terus pastikan bahwa Tom tidak akan pernah berjuang sendirian," demikian kalimat terakhir Anies Baswedan dalam postingannya.
Postingan dengan foto Tom Lembong bernuansa hitam putih itu sengaja diunggah Anies Baswedan untuk merespons vonis hakim yang dianggap mencederai rasa keadilan.
Tom Lembong saat ini tengah menghadapi kasus dugaan korupsi impor gula.
Ia dianggap merugikan keuangan negara sebesar Rp 578,1 miliar dan memperkaya 10 perusahaan sebesar Rp 515,4 miliar akibat kebijakan yang ia keluarkan saat menjabat.
Atas perbuatannya, Tom Lembong dijatuhi hukuman 4 tahun dan 6 bulan penjara serta dikenai denda sebesar Rp 750 juta, subsider 6 bulan kurungan.
Dalam sidang yang digelar Jumat lalu, sejumlah tokoh hadir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, untuk ikut menyaksikan.
Mereka antara lain Anies Baswedan, pengamat politik Refly Harun dan Rocky Gerung, serta mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang.
Keempatnya duduk di barisan terdepan kursi pengunjung dan mengikuti jalannya sidang hingga akhir.
Dalam unggahan Instagram Story @aniesbaswedan, terlihat Refly Harun, Rocky Gerung, Anies Baswedan, dan Saut Situmorang duduk bersebelahan.
Baca juga: Pengacara Senior Suhandi Cahaya: Tom Lembong Harus Banding!
Mereka mendengarkan saat Ketua Majelis Hakim Dennie Arsan Fatrika membacakan vonis.
Diketahui, keempat tokoh tersebut pernah berada dalam barisan pendukung Anies Baswedan pada Pemilu 2024.
Anies Baswedan sendiri tercatat selalu hadir dalam persidangan Tom Lembong, mulai dari sidang pertama hingga sidang vonis.
Kehadirannya merupakan bentuk dukungan moral terhadap sahabatnya yang tengah menghadapi proses hukum.
Dalam sidang kedua yang digelar pada Selasa (24/6/2025), Anies juga tampak duduk di deretan paling depan ruang sidang.
“Saya datang sebagai sahabat dari Tom dan selama ini juga mengikuti terus seluruh perjalanan persidangan,” ujar Anies.
Kedekatan antara Anies Baswedan dan Tom Lembong telah terjalin sejak lama, baik secara pribadi maupun profesional.
Tom Lembong dikenal sebagai juru bicara Anies Baswedan saat kampanye Pilpres 2024, dan kerap tampil bersama di berbagai kesempatan politik.
Sehingga tidak heran jika Anies Baswedan turut kecewa dengan vonis yang dijatuhkan hakim terhadap sahabatnya itu.

Kalimat Kekecewaan Anies Baswedan
Berikut kalimat kekecewaan Anies Baswedan yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @aniesbaswedan, Jumat (18/7/2025):
"Hari ini, Tom divonis 4,5 tahun penjara. Keputusan yang amat mengecewakan bagi siapa pun yang mengikuti jalannya persidangan dengan akal sehat, meski sayangnya tidak mengejutkan.
Selama proses berjalan, berbagai laporan jurnalistik independen dan analisis para ahli telah mengungkap kejanggalan demi kejanggalan dalam dakwaan. Fakta-fakta di ruang sidang justru memperkuat posisi Tom, tapi semua itu diabaikan. Seolah-olah 23 sidang yang telah digelar sebelumnya tak pernah ada. Seolah-olah bukti dan logika tak diberi ruang dalam proses peradilan.
Jika kasus sejelas ini saja bisa berujung pada hukuman penjara, jika seseorang seperti Tom yang dikenal dan terbukti integritasnya di pengadilan, terbuka dan disorot publik perkaranya, masih bisa dihukum semena-mena, maka bayangkan nasib berjuta lainnya yang tak punya akses, sorotan, atau kekuatan serupa.
Vonis hari ini adalah penanda bahwa keadilan di negeri ini masih jauh dari selesai. Demokrasi belum kokoh berdiri. Kita dihadapkan pada keraguan mendasar tentang kredibilitas sistem hukum, dan tentang keberanian negara menegakkan kebenaran. Ketika kepercayaan terhadap proses peradilan runtuh, maka fondasi negara ikut rapuh.
Senin lalu, Tom menyampaikan dalam dupliknya bahwa ia belajar tentang makna kata tawakal, tentang berusaha sekuat tenaga lalu menyerahkan hasilnya pada Tuhan. Sayangnya hari ini, hasil itu belum berpihak padanya. Tapi ini bukan ujung. Ini satu babak dari perjuangan panjang untuk menghadirkan keadilan yang belum tuntas dan akan terus kita jalani bersama.
Tom dan tim pengacara masih mempertimbangkan respon terhadap putusan ini. Tapi satu hal yang jelas, kita akan terus mendukung penuh langkahnya untuk mencari keadilan sampai titik akhir. Apapun yang akan ia hadapi ke depan, kita terus pastikan bahwa Tom tidak akan pernah berjuang sendirian," demikian tulis Anies Baswedan disertai dengan foto hitam putih Tom Lembong.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.