Cerita Prabowo soal Ketua Koperasi Gemetar saat Dipanggil Olehnya: Padahal Cuma Mau Laporan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto mengenang pengalaman pribadinya saat menjabat sebagai Komandan Batalyon di Cilodong, Jawa Barat. Saat itu, ada pengalaman menarik yang melibatkan seorang ketua koperasi. 

Cerita itu ia sampaikan dalam pidato peluncuran 80.000 Koperasi Merah Putih di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).

Baca juga: Prabowo Sebut Konsep Koperasi Cuma untuk Orang Lemah, Apa Maksudnya?

Koperasi Merah Putih adalah gerakan ekonomi rakyat berbasis desa yang diluncurkan secara nasional oleh Presiden Prabowo Subianto pada 21 Juli 2025.

Tujuannya adalah memperkuat ekonomi lokal melalui prinsip gotong royong, kemandirian, dan kepemilikan bersama.

Prabowo menceritakan bahwa saat itu ia hanya ingin mendengar laporan kondisi koperasi di batalyonnya. Namun, sang ketua koperasi yang berpangkat kapten justru datang dengan sikap tampak ketakutan.

“Jadi saya komandan batalyon di Cilodong Kostrad 328, sudah sekian bulan saya komandan batalyon saya belum pernah dapat laporan dari ketua koperasi. Jadi saya bilang, baik saya ingin tahu bagaimana kondisi koperasi kita. Jadi tolong panggil ketua koperasi,” tutur Prabowo di hadapan ribuan kepala desa.

“Tok tok tok, ketua koperasinya waktu itu seorang kapten. Tok tok tok, masuk. Dia masuk, dia bawa map. Loh kok dia gemeteran gitu loh, kertasnya gemetar,” lanjutnya.

Prabowo mengaku dirinya heran karena niat awalnya hanya ingin menerima laporan, bukan melakukan pemeriksaan atau tindakan khusus.

Baca juga: Naik Maung Garuda, Prabowo Beri Hormat dan Sapa Warga Klaten di Peresmian Koperasi Merah Putih

“Jadi saya pikir lho, ada apa ini? Pasti dia ada sesuatu yang dia takutin kan? Padahal niatnya tidak diperiksa, niatnya mau dapat laporan," jelasnya.

Karena itu, Prabowo meminta nantinya para pengurus koperasi desa agar transparan dan tidak mengulang kesalahan masa lalu.

“Ketua-ketua koperasi Merah Putih kalau dipanggil itu untuk dapat laporan yang baik. Tapi saya yakin sekarang tidak ada. Koperasi Merah Putih milik rakyat,” pungkasnya.