Kamis, 20 November 2025

Ijazah Jokowi

Roy Suryo Protes Jokowi Tak Jalani Pemeriksaan di Polda Metro, Alasan Sakit, tapi Hadiri Kongres PSI

Eks Menpora Roy Suryo protes ke Polda Metro Jaya imbas Jokowi tak hadiri pemeriksaan kasus dugaan pencemaran nama baik terkait tudingan ijazah palsu.

Kolase Tribunnews
KASUS IJAZAH JOKOWI - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo memprotes soal Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang tidak hadir langsung di Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan soal kasus tudingan ijazah palsu. Namun Jokowi justru hadir di acara Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (19/7/2025). 

Jokowi juga sempat berpesan agar  partai yang kini berlogo gajah itu untuk senantiasa melayani kepentingan rakyat.

"Saya ingin orientasi seluruh kebijakan-kebijakan yang ada di PSI itu adalah untuk negara, untuk rakyat, untuk bangsa. Bukan untuk kelompok dan untuk pribadi-pribadi," tegasnya.

Acara Kongres PSI ini digelar di dua tempat berbeda. Hari pertama Sabtu, 19 Juli 2025, Kongres PSI digelar di Graha Saba Buana, Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.

Baca juga: Eks Rektor UGM Tarik Ucapan soal Ijazah Jokowi, Rismon Sianipar: Prof Sofian Effendi Tertekan

Di hari pertama ini, putra bungsu Jokowi Kaesang Pangarep resmi terpilih menjadi i Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) periode 2025-2030.

Kaesang terpilih menjadi Ketum PSI melalui sistem e-voting yang digelar sejak 12-18 Juli 2025, dengan perolehan suara sebanyak 65,28 persen.

Lalu hari kedua, Minggu 20 Juli 2025, digelar di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Kongres PSI ini dihadiri pimpinan dan kader-kader PSI dari seluruh Indonesia, di antaranya Grace Natalie, Raja Juli Antoni, dan Isyana Bagoes Oka. Selain itu, 12 kepala daerah yang menang dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2025 dengan dukungan PSI juga turut hadir.

Kemudian pada hari terakhir Kongres PSI ini, hadir pula Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk menutup rangkaian acara Kongres PSI di Solo, Jawa Tengah.

Baca juga: Tarik Pernyataan soal Isu Ijazah Jokowi, Eks Rektor UGM Sofian Effendi Diduga Dapat Tekanan

Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Jokowi Naik Penyidikan

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengumumkan penyelidik Subdit Kamneg telah menaikkan status kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Presiden ke tahap penyidikan. Keputusan ini diambil setelah digelarnya gelar perkara pada Kamis (10/7/2025).

Ade Ary menyebut, terdapat dua objek perkara yang disidik yakni soal laporan pencemaran nama baik yang diajukan oleh Presiden Jokowi.

Serta laporan terkait dugaan dugaan penghasutan dan penyebaran berita bohong, yang merupakan gabungan dari lima laporan polisi yang masuk di beberapa wilayah hukum, seperti Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Depok, dan Bekasi.

Kemudian dari lima laporan tersebut, tiga di antaranya telah naik penyidikan.

Baca juga: Ray Rangkuti: Jokowi Panik Setelah Diserang Isu Ijazah Palsu-Pemakzulan Gibran

Untuk dua laporan lainnya masih menunggu keputusan lebih lanjut, mengingat pihak pelapor belum hadir untuk pemeriksaan penyidik.

Sementara itu Jokowi melaporkan tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya, Rabu (30/4/2025). Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/2831/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA. Dalam kronologi yang disampaikan Jokowi saat membuat laporan, terdapat lima nama. 

Mereka adalah Roy Suryo Notodiprojo, Rismon Hasiholan Sianipar, Eggi Sudjana, Tifauzia Tiasumma, dan Kurnia Tri Royani. 

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Erik S)

Baca berita lainnya terkait Ijazah Jokowi.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved