Kamis, 25 September 2025

PSI Gelar Pemilu Raya

Mendompleng Nama Jokowi Justru Bakal Menghambat Elektabilitas PSI?

Jamiluddin Ritonga menyebut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) keliru mengambil langkah untuk mengidentikkan diri dengan Jokowi.

Penulis: Reza Deni
TRIBUNNEWS/Yohanes Liestyo
JOKOWI PIDATO - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) saat berpidato dalam sesi “Pesan Kebangsaan” di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/7/2025). Pengamat menilai keinginan PSI untuk mendompleng nama Jokowi untuk meningkatkan elektabilitas partai bisa saja tidak terealisasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyebut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) keliru mengambil langkah untuk mengidentikkan diri dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi

Menurutnya, keinginan PSI untuk mendompleng nama Jokowi untuk meningkatkan elektabilitas partai bisa saja tidak terealisasi.

"Berpikir demikian tentu sangat matematis. Dalam politik, berpikir matematis tentu kerap mengecoh, dan hasilnya akan jauh dari harapan," kata Jamiluddin dalam pesan yang diterima, Selasa (22/7/2025).

Jamiluddin yang juga Mantan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi IISIP Jakarta ini mengatakan langkah mendompleng Jokowi baru berarti ketika Jokowi masih menjabat sebagai Presiden RI. 

Jokowi, disebut, ketika itu memiliki ketokohan dan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat. 

"Isu negatif seolah datang silih berganti yang dengan sendirinya menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi. Karena itu, mengidentikan PSI dengan Jokowi justru berpeluang jadi bumerang," katanya.

"Masyarakat dikhawatirkan bukan mengidolakan PSI, tapi justru menjauh. Hal itu tentunya bukan berkah yang didapat, tapi justru bumerang," katanya. 

Selain itu, Jamiluddin menilai upaya mengidentikkan partai dengan Jokowi menjadi indikasi kegagalan PSI

Dia mengatakan sebagai partai anak muda, PSI terkesan tidak percaya diri pada kader yang dimilikinya.

Bahkan, untuk mengerek elektabilitas, Jamiludin menyebut PSI akhirnya mengambil jalan pintas dengan mendompleng ketokoan dan popularitas Jokowi

"Jadi, kiranya keliru bagi PSI bila saat ini bersandar kepada Jokowi. PSI bisa jadi akan semakin redup mengikuti redupnya Jokowi," tandasnya.

Diketahui, kabar Jokowi bakal mengisi posisi khusus di PSI pada gelaran Kongres PSI di Kota Solo, Jawa Tengah itu, sebelumnya disampaikan oleh Ketua DPD PSI Sukoharjo, Farid Muhananto.

Namun, saat Jokowi menghadiri Kongres PSI di Gedung Graha Saba Buana, Surakarta, pada Sabtu (19/7/2025), tidak ada pengumuman apapun. 

Kendati demikian, ketika Jokowi menghadiri Kongres PSI pada Sabtu lalu, dia memberikan pernyataan bahwa ia akan mendukung PSI secara penuh dan bekerja sekeras-kerasnya untuk itu. 

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, sebelumnya, mengungkapkan kehadiran Jokowi menjadi pembicara saat kongres menjadi wujud, PSI memang disiapkan untuk kendaraan politik eks Wali Kota Solo tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan