Pimpinan Komisi X DPR Dorong Rancangan Kurikulum Antipencabulan di Sekolah dan Pesantren
Lalu Hadrian Irfani, mendorong penyusunan kurikulum khusus untuk mencegah tindak pencabulan di sekolah dan pesantren.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Malvyandie Haryadi
Untuk itu, Lalu mengusulkan empat langkah strategis. Pertama, penyusunan kurikulum anti-pencabulan berbasis nilai budaya lokal dan ajaran agama yang rahmatan lil ‘alamin.
Kedua, pelatihan tenaga pendidik termasuk guru, pembina pesantren, dan tenaga kependidikan agar paham soal etika relasi kuasa dan sensitivitas perlindungan anak.
Ketiga, pembuatan sistem pelaporan yang aman dan berpihak pada korban, termasuk di pesantren yang selama ini tertutup dari pengawasan eksternal.
Keempat, pendirian sekolah dan pesantren percontohan sebagai zona aman (Safe School and Pesantren Zone) untuk membuktikan efektivitas pendekatan preventif.
Sebagai Ketua DPW PKB NTB, Lalu menyatakan keseriusannya untuk mendorong wacana ini agar menjadi bagian penting dari kurikulum nasional ke depan.
Dia juga mengajak semua pihak, khususnya DPR RI dan pemerintah, untuk menjadikan pendidikan anti pencabulan sebagai agenda prioritas.
"Pendidikan yang baik bukan hanya mengajarkan prestasi, tetapi juga melindungi martabat," tandasnya.
Polisi Amankan 120 Pelajar Bolos Sekolah Hendak Ikut Demo Buruh di DPR |
![]() |
---|
Guru, Kepsek hingga Pengelola Kolam Renang Jadi Tersangka Kasus Tewasnya Siswa SD di Banjarbaru |
![]() |
---|
Guru Besar UNM Prof Harris Sebut Sekolah Rakyat Jadi Pemutus Kemiskinan Antargenerasi |
![]() |
---|
Cara Cek dan 2 Link Pengumuman Hasil SKD STIS 2025, Ini Tahap Selanjutnya bagi yang Lolos |
![]() |
---|
Mengenal Aiptu Jimmy Farma, Pendiri Pondok Al-Qur’an Gratis untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.