Soal Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Yakup Hasibuan Akui Belum Dapat Info: Penyidikan Baru Dimulai

TRIBUNNEWS.COM - Kuasa Hukum Joko Widodo (Jokowi), Yakup Hasibuan, buka suara terkait penetapan tersangka pada kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan Presiden ke-7 RI itu.

Kasus dugaan pencemaran nama baik terkait tudingan ijazah palsu Jokowi ini memang telah naik ke penyidikan, tapi Polda Metro Jaya belum menetapkan siapa yang menjadi tersangka dalam kasus ini.

Padahal, kini sudah ada 12 orang yang menjadi terlapor, di antaranya ada Roy Suryo Notodiprojo, Rismon Hasiholan Sianipar, Eggi Sudjana, Tifauzia Tiasumma, dan Kurnia Tri Royani. 

Menurut Yakup, hingga kini pihaknya belum mendapat informasi soal siapa yang menjadi tersangka dalam kasus ijazah Jokowi ini.

"Belum, kami belum mendapatkan informasi apakah ada tersangka. Sudah ada tersangka atau belum," kata Yakup, dilansir Kompas TV, Rabu (23/7/2025).

Yakup menyadari proses penyidikan kasus ijazah Jokowi ini baru dimulai.

Jokowi juga baru hari ini diperiksa penyidik Polda Metro Jaya setelah kasus ini naik penyidikan.

Sehingga, menurut Yakup, penetapan tersangka ini akan membutuhkan proses lagi.

"Namun kami juga pahami karena penyidikannya juga baru dimulai. Pak Jokowi juga baru diperiksa sebagai pelapor di tahap penyidikan."

"Ya mungkin akan membutuhkan proses lagi dan nanti bisa ditanyakan langsung ke penyidik," jelas Yakup.

Yakup Hasibuan adalah anak pengacara kondang yang kini menjadi Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan yakni Otto Hasibuan.

Yakup Hasibuan mengikuti jejak karier ayahnya, Otto Hasibuan, sebagai seorang pengacara atau advokat.

Kini Yakup menjadi pengacara Jokowi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik terkait tudingan ijazah palsu.

Baca juga: Yakup Hasibuan Bantah Jokowi Diperiksa di Polresta Solo karena Sakit, Klaim Tak Diberi Keistimewaan

Jokowi Diperiksa di Polresta Solo

Jokowi telah menjalani pemeriksaan dari penyidik Polda Metro Jaya di Polresta Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Pemeriksaan Jokowi di Polresta Solo ini merupakan tindak lanjut atas kasus dugaan pencemaran nama baik terkait tudingan ijazah palsu, yang sebelumnya dilaporkan Mantan Wali Kota Solo itu ke Polda Metro Jaya pada 30 April 2025 lalu.