Rabu, 24 September 2025

3 Momen Prabowo Singgung 'Serakahnomics', Terbaru di Harlah PKB

Akhir-akhir ini Presiden Prabowo Subianto memperkenalkan istilah baru, yaitu serakahnomics. Ia bahkan memakai istilah itu sebanyak 3 kali.

BPMI Setpres dann Biro Humas Kemensos/Bayu Aprianto
ISTILAH SERAKAHNOMICS - Presiden Prabowo menghadiri acara Peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Senin (21/7/2025). Akhir-akhir ini Presiden Prabowo memperkenalkan istilah baru, yaitu serakahnomics. Ia bahkan memakai istilah itu sebanyak 3 kali. 

“Mereka bukan pengusaha sejati. Ini bukan bisnis. Ini keserakahan. Mereka mengisap darah rakyat. Mereka itu vampir-vampir ekonomi,” tegasnya.

Prabowo menambahkan, praktik ini tidak hanya melanggar hukum, tapi juga menghancurkan keadilan ekonomi nasional.

Ia menilai pengusaha semacam itu bukan hanya rakus tetapi juga mengancam ketahanan bangsa.

Prabowo mengaku dirinya sudah memberikan peringatan berulang kepada para pelaku usaha besar yang terlibat dalam permainan harga pangan.

Namun, karena tidak ada perubahan signifikan, ia akan mengambil langkah hukum.

“Kalau masih melanggar, saya akan tindak. Saya akan sita. Jangan main-main dengan penderitaan rakyat,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Prabowo turut memberikan ultimatum kepada mafia penggilingan padi yang memainkan harga beras dan merugikan negara hingga Rp100 triliun per tahun. 

Ia menyebut pihaknya tidak akan ragu untuk menyita aset para pelaku jika tidak mengembalikan kerugian negara.

“Kalau mereka kembalikan 100 triliun itu, oke. Kalau tidak, kita sita itu penggiling-penggiling padi yang brengsek itu,” tegas Prabowo.

Kepala Negara mengatakan, permainan harga dilakukan pelaku usaha besar, termasuk dengan mengganti label beras biasa menjadi beras premium lalu menjualnya di atas harga eceran tertinggi.

“Ini pidana. Saya minta Jaksa Agung dan Kapolri usut dan tindak,” katanya.

Menurut Prabowo, praktik semacam ini bukan hanya merugikan petani dan konsumen, tetapi juga mencerminkan pengkhianatan terhadap bangsa dan rakyat Indonesia. 

Ia menekankan, dirinya tidak akan tinggal diam terhadap praktik yang memperkaya segelintir kelompok dengan mengorbankan kepentingan publik.

“Ini sabotase ekonomi, menikam rakyat dari belakang,” ujarnya.

Prabowo menyatakan siap menggunakan landasan konstitusi khususnya Pasal 33 UUD 1945 untuk mengambil alih cabang produksi yang menyangkut hajat hidup orang banyak jika pelaku usaha tak patuh terhadap kepentingan nasional.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan