Minggu, 21 September 2025

3 Momen Prabowo Singgung 'Serakahnomics', Terbaru di Harlah PKB

Akhir-akhir ini Presiden Prabowo Subianto memperkenalkan istilah baru, yaitu serakahnomics. Ia bahkan memakai istilah itu sebanyak 3 kali.

BPMI Setpres dann Biro Humas Kemensos/Bayu Aprianto
ISTILAH SERAKAHNOMICS - Presiden Prabowo menghadiri acara Peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Senin (21/7/2025). Akhir-akhir ini Presiden Prabowo memperkenalkan istilah baru, yaitu serakahnomics. Ia bahkan memakai istilah itu sebanyak 3 kali. 

“Mentang-mentang besar, lu kira pemerintah Indonesia nggak punya gigi?” tegasnya.

Harlah PKB

Prabowo kembali menyinggung istilah serakahnomics, kali ini dalam perayaan Harlah ke-27 PKB di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (23/7/2025) malam.

Ia sampai meminta agar universitas membuka program studi (prodi) khusus yang membahas mazhab ekonomi tersebut.

"Ini adalah menurut saya kurang ajar, sampai saya merasa perlu ada istilah baru, ini bukan mazhab neolib atau pasar bebas, atau kapital, ini mazhab serakahnomics, serakahnomics. Tolong kawan-kawan kita yang di universitas-universitas itu yang pintar-pintar tolong buka bidang studi serakahnomics," ucap Prabowo.

Ketua Umum Gerindra ini pun menyoroti kelangkaan minyak goreng yang sempat terjadi di Indonesia, padahal negara ini adalah produsen kelapa sawit terbesar di dunia.

Menurutnya, kelangkaaan itu mencerminkan adanya sistem ekonomi yang serakah. Ia heran bagaimana mungkin Indonesia justru mengalami krisis pangan seperti beras dan minyak goreng. 

"Bagaimana Indonesia, produsen minyak goreng dan produsen kelapa sawit terbesar di dunia, kok bisa minyak goreng hilang? Langka," ucapnya.

Prabowo menyatakan bahwa sistem yang menyebabkan hal itu sebagai kejahatan ekonomi yang merampok kekayaan rakyat. 

Ia lalu menyinggung praktik penggantian kemasan beras subsidi menjadi beras premium yang merugikan negara hingga triliunan rupiah.

"Beras biasa diganti bungkusnya dibilang premium dijual, ini hilang kekayaan kita hilang Rp100 triliun tiap tahun, Rp100 triliun," terang Prabowo.

Ia menegaskan, dana dari kerugian sebanyak itu mestinya dipakai untuk memperbaiki rumah sakit, sekolah, hingga pesantren di Indonesia.

Presiden pun memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk menindak kecurangan itu. 

"Saya sudah beri tugas kepada Kapolri dan Jaksa Agung: usut, tindak, sita," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Deni/Igman)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan