Pelecehan Seksual di Unsoed
Rektorat Unsoed Bentuk Tim Usut Kasus Dugaan Kekerasan Seksual yang Dilakukan Guru Besar
Kabarnya terduga pelaku sudah menyandang gelar guru besar pada tahun 2023 lalu. Pelaku adalah dosen pada program Pascasarjana Unsoed Purwokerto Jateng
Editor:
willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, PURWOKERTO – Pihak Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah bergerak cepat terkait munculnya kasus dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oknum dosen bergelar profesor serta menyandang gelar Guru Besar.
Baca juga: Awal Mula Muncul Salam Solidaritas dan Warna Oranye Fisip Unsoed Purwokerto
Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Prof Dr Kuat Puji Prayitno SH M.Hum. menegaskan bahwa pihaknya telah membentuk Tim Pemeriksa yang terdiri dari tujuh orang untuk menuntaskan dugaan kasus kekerasan seksual tersebut. Unsoed memastikan bahwa perguruan tinggi negeri tersebut berkomitmen penuh terhadap penuntasan kasus-kasus kekerasan seksual.
“Yang utama saya tegaskan bahwa Unsoed berkomitmen terhadap
penyelesaian kasus-kasus kekerasan seksual. Tim Pemeriksa telah bekerja untuk melakukan pendalaman terhadap dugaan kasus tersebut,” kata Prof Kuar dalam keterangan resminya yang diterima Tribun pada Kamis (24/7/2025).
Unsoed lanjut Prof Kuat telah membentuk Tim Pemeriksa yang beranggotakan tujuh orang. Nantinya mereka akan melakukan pendalaman dengan melakukan panggilan serta pemeriksaan terhadap pelaku kekerasan seksual tersebut.
"Kami juga telah memanggil terlapor. Saat ini atau sekarang masih melakukan pendalaman. Kami juga telah memanggil Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (SATGAS PPK) selaku penerima laporan," jelasnya.
Namun Prof Kuat belum dapat memberikan kesimpulan terkait dengan kasus dugaan kekerasan seksual tersebut karena masih dalam proses pendalaman. “Jadi sampai sekarang belum ada kesimpulannya, sebab masih dalam proses pendalaman,” kata Prof Kuat yang juga Ketua Tim Pemeriksa tersebut.
Unsoed, lanjutnya, akan cermat dan berhati-hati terkait dengan penyelesaian dugaan kasus kekerasan seksual yang terjadi. Selanjutnya Tim Pemeriksa masih akan melanjutkan pendalaman dengan memanggil para saksi dan tenaga ahli jika diperlukan.
Baca juga: Kisah Mahasiswi Unsoed Nyaris Jadi Korban Perdagangan Orang: Aku Ditanya Sudah Pernah ML
“Kami sampaikan, jangan menyangsikan keseriusan Unsoed dalam menangani kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi di kampus. Karena selama ini sudah banyak kasus yang diselesaikan dengan baik. Kami tegaskan, Unsoed berkomitmen sebagai kampus anti kekerasan seksual. Karenanya, kami akan menuntaskan kasus ini,” tegasnya.
Diketahui kasus kekerasan seksual terhadap mahasiswi terjadi di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jawa Tengah. Pelakunya diduga adalah seorang oknum dosen bergelar Profesor.
Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Prof Dr Ir Norman Arie Prayogo Spi, MHsi membenarkan kejadian itu.
"Infonya betul hanya saya tidak berwenang menyampaikan informasi," kata Norman saat dikonfirmasi Tribun.
Informasi yang diperoleh Tribun oknum dosen bergelar profesor yang diduga menjadi pelaku kekerasan seksual di kampus Fisip Unsoed Purwokerto sempat menjadi Dosen Jurusan Ilmu Politik lalu pindah ke Komunikasi.
Dosen tersebut merupakan lulusan S3 Institut Pertanian Bogor (IPB) Jurusan Sosiologi dengan spesialisasi komunikasi.
Baca juga: BREAKING NEWS: Unsoed Benarkan Oknum Mahasiswa Diduga Terlibat Perdagangan Orang dan KDRT
Kabarnya terduga pelaku juga baru saja dikukuhkan menjadi guru besar pada tahun 2023 silam.
Kasus kekerasan seksual kali ini adalah yang keempat kalinya terjadi di kampus yang lokasinya berada di kaki Gunung Slamet tersebut sejak tahun 2021. Tercatat hingga saat ini, perkara kekerasan seksual terjadi di banyak fakultas, diantaranya FEB, FISIP dan FH Unsoed, bahkan ada yang melibatkan Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.