Ijazah Jokowi
Jokowi Jawab Dugaan Silfester soal Ada Tokoh Besar di Balik Tudingan Ijazah Palsu: Semua Sudah Tahu
Jokowi menanggapi soal pernyataan Silfester Matutina yang menduga ada tokoh besar dibalik isu ijazah palsu yang selama ini dituduhkan kepada Jokowi.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menanggapi soal pernyataan Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina yang menduga ada tokoh besar dibalik isu ijazah palsu ini.
Jokowi menuturkan selama ini ia sudah mengatakan bahwa ada agenda besar politik dibalik isu ijazah palsu yang dituduhkan kepadanya.
Selain itu, Jokowi juga menyoroti isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang juga merupakan putranya itu.
Jokowi menilai dibalik isu ijazah palsu dan pemakzulan Gibran ini, memang ada orang besar yang dibaliknya yang mem-back up.
"Kan saya sudah sampaikan. Feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun bermakzulan."
"Artinya memang ada orang besar, ada yang memback up ya itu aja," kata Jokowi dilansir tayangan video di kanal YouTube Tribunnews.com, Jumat (25/7/2025).
Ketika ditanya siapa sosok besar yang diduga menjadi dalang dibalik isu ijazah palsu ini, Jokowi hanya menyebut semua orang sudah tahu.
Jokowi tak mau menyebut satu nama pun terkait sosok ini.
"Ya semua sudah tahu," ucap Jokowi.
Silfester Duga Ada Tokoh yang Ingin Prabowo-Gibran Pisah

Silfester Matutina menilai ramainya isu ijazah palsu yang dituduhkan kepada Jokowi ini tak lepas dari urusan dukung-mendukung di Pilpres 2024 kemarin.
Silfester menduga, ada pihak yang belum move on dari Pilpres 2024 yang memenangkan Prabowo-Gibran.
"Tapi yang saya herankan ini belum pernah terjadi di dunia manaun. Baru di Indonesia 1 tahun setelah kalah, belum bisa move on gitu loh."
Baca juga: Teman SMA Ungkap Jokowi Pernah Bantu Prosesi Pemakaman Ayahnya: Tak Akan Pernah Bisa Lunas Bayar Itu
"Ini enggak ada loh di dunia mana pun termasuk di kutub utara itu belum ada. Jadi baru di Indonesia ini."
"Udah 1 tahun, iya kan sudah kalah enggak bisa move on gitu loh harusnya ya kan menurut kita ya," ungkap Silfester, saat datang sebagai saksi kasus tudingan ijazah palsu Jokowi di Polres Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2025).
Tak hanya itu, Silfester juga merasa bahwa Roy Suryo cs yang menuduh ijazah Jokowi palsu ini juga hanya pion-pion saja.
Di belakang Roy Suryo cs ini, dinilai masih ada tokoh-tokoh besar yang ingin membuat Prabowo-Gibran berpisah.
Salah satunya dengan menggaungkan isu ijazah palsu ini.
"Eh, Saudara Roy Suryo CS ini kan hanya pion-pion aja. Di belakangnya kan pasti ada tokoh-tokoh yang menginginkan agar Prabowo Gibran ini berpisah enggak sukses-sukses ya, hingga 2029."
"Mereka ingin menggantikan dengan anaknya atau orangnya. Ini mantan-mantan petinggi di republik ini nih ya kan. Hanya kembali lagi, mereka belum bersatu bahkan ada yang saling sikut-sikutan juga," terang Silfester.
Baca juga: Pengakuan Teman Seangkatan soal Jokowi: Tak Mau Dibela soal Ijazah, Enggan Gabung Grup WA Alumni
Kasus Ijazah Jokowi
Pada 30 April 2025, Jokowi sudah melaporkan kasus dugaan pencemaran nama baik terkait tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya.
Kasus ini terus berkembang dan memunculkan 5 orang terlapor hingga kini menjadi 12 orang terlapor.
Dari 12 orang terlapor itu, ada juga nama mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, dalam daftar 12 orang terlapor itu.
Kasus ijazah Jokowi juga telah dinaikkan statusnya ke penyidikan.
Rabu (23/7/2025) kemarin, Jokowi pun telah menjalani pemeriksaan penyidik Polda Metro Jaya di Mapolresta Solo.
Baca juga: 2 Kali Diperiksa di Kasus Ijazah Palsu, Teman Jokowi Tak Takut, Ingin Ikut Buktikan Keaslian Ijazah
Berikut daftar 12 terlapor kasus tudingan ijazah palsu Jokowi:
- Eggi Sudjana
- M. Rizal Fadillah
- Kurnia Tri Royani
- Ruslam Effendi
- Damai Hari Lubis
- Roy Suryo
- Rismon Sianipar
- Tifauzia Tyassuma (Dr. Tifa)
- Abraham Samad
- Michael Benyamin Sinaga
- Nurdian Noviansyah Susilo
- Ali Ridho (Aldo)
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Wahyu Gilang Putranto)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.