Jejak Panjang Hubungan Megawati-Prabowo di Panggung Politik
Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto memiliki jejak kedekatan yang panjang karena pernah mencalonkan capres cawapres di Pilpres 2009
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Tiara Shelavie
Megawati pun mengkritik orang-orang di kubu lawan karena sering membenturkan dirinya dengan Prabowo.
Dan tiba pada puncak Pemilu 2019, Prabowo yang berduet dengan Sandiaga Uno masih kalah telak dengan Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin.
Hingga akhirnya Jokowi pun resmi melanjutkan titahnya sebagai Presiden RI di Pilpres 2019.
Namun pada 24 Juli 2019 silam, Megawati dan Prabowo sepakat untuk bertemu di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Masyarakat menyebut pertemuan ini sebagai "Politik Nasi Goreng".
Sebab, Prabowo mengatakan bahwa dirinya rindu masakan Nasi Goreng yang dibuat Megawati.
Lalu Megawati menyambutnya dengan hidangan Nasi Goreng khusus.
Momen tersebut dianggap sebagai titik balik simbolik dalam hubungan Megawati dan Prabowo.
Publik menyebut pertemuan ini turut membuka jalan bagi keputusan politik selanjutnya, yaitu Prabowo menerima tawaran menjadi Menteri Pertahanan di kabinet Jokowi periode kedua (2019–2024) dengan restu dari Megawati dan PDIP.
Satu periode bersama, Prabowo lagi-lagi berseberangan dengan Megawati di Pilpres 2024.
Prabowo maju bersama anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sedangkan Megawati mengusung Ganjar Pranowo dengan Mahfud MD.
Hubungan ini semakin rumit lantaran Jokowi memilih jalan berseberangan dengan ibu politiknya, Megawati.
Persaingan di Pilpres 2024 membuat hubungan Megawati dan Jokowi memburuk.
Terlebih Prabowo-Gibran berhasil memenangkan suara di Pilpres 2024.
Kini, setelah Jokowi di depak dari PDIP per April 2024, justru hubungan Megawati dengan Prabowo terlihat membaik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.