Minggu, 21 September 2025

Korupsi LNG Pertamina

Profil Hari Karyuliarto, Eks Direktur Gas Pertamina Tersangka Korupsi LNG, Punya Harta Rp19 M

Berikut adalah profil Hari Karyuliarto, eks Direktur Gas PT Pertamina (Persero) yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi LNG.

Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
KORUPSI LNG PERTAMINA - KPK menampilkan dua tersangka kasus korupsi pengadaan LNG di PT Pertamina (Persero) periode 2011–2021, yakni mantan Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto (2012–2014) (kanan) dan Yenni Andayani (2014–2018) (kiri), di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (31/7/2025), sebelum keduanya resmi ditahan di rumah tahanan. Keduanya disangka menyetujui kontrak impor LNG senilai USD 12 miliar tanpa dasar hukum dan kajian kelayakan, yang mengakibatkan kerugian negara USD 113,8 juta. Berikut adalah profil Hari Karyuliarto. 

2. Mobil, merk HONDA JAZZ, tahun pembuatan 2007, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2007 Rp. 130.000.000

3. Motor, merk HONDA SUPRA, tahun pembuatan 2008, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2008 Rp. 6.000.000

4. Mobil, merk MAZDA, tahun pembuatan 2012, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2012 (Penambahan Data Baru) Rp. 275.000.000

5. Mobil, merk TOYOTA FORTUNER, tahun pembuatan 2013, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2013 (Penambahan Data Baru) Rp. 316.535.000

6. Mobil, merk TOYOTA AVANZA, tahun pembuatan 2012, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2012 (Penambahan Data Baru) Rp. 180.000.000

7. Mobil, merk HONDA FREED, tahun pembuatan 2014, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2014 (Penambahan Data Baru) Rp. 250.000.000

b. PETERNAKAN, PERIKANAN, PERKEBUNAN, PERTANIAN, KEHUTANAN, PERTAMBANGAN DAN USAHA LAINNYA ----- -----

c. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 1.709.700.000

1. LOGAM MULIA, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun --- (Penambahan Data Baru, Perubahan Atas Data yang dilaporkan sebelumnya) Rp. 691.000.000

2. BATU MULIA, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun --- Rp. 100.000.000

3. BARANG-BARANG SENI DAN ANTIK, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2011 (Penambahan Data Baru) Rp. 350.000.000

4. BENDA BERGERAK LAINNYA, yang berasal dari HASIL SENDIRI, perolehan tahun 2009 (Penambahan Data Baru, Perubahan Atas Data yang dilaporkan sebelumnya) Rp. 517.300.000

5. BENDA BERGERAK LAINNYA, yang berasal dari HIBAH, perolehan tahun --- (Penambahan Data Baru) ----- Rp. 9.000.000

6. BENDA BERGERAK LAINNYA, yang berasal dari WARISAN DAN HIBAH, perolehan tahun --- (Penambahan Data Baru) ----- Rp. 42.400.000

C. SURAT BERHARGA Rp. 0 Rp. 0

D. GIRO DAN SETARA KAS LAINNYA Rp. 2.606.934.491

1. Yang berasal dari HASIL SENDIRI (Penambahan Data Harta Kekayaan, Perubahan atas data yang dilaporkan sebelumnya) Rp. 2.606.934.491

E. PIUTANG Rp. 860.500.000

1. Piutang dalam bentuk PINJAMAN UANG (Penambahan Piutang baru, Perubahan atas data yang dilaporkan sebelumnya) Rp. 860.500.000

TOTAL HARTA (II) Rp. 19.873.485.491

III. HUTANG Rp. 558.640.531

1. Hutang dalam bentuk PINJAMAN UANG Rp. 558.640.531

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp. 19.314.844.960.

Tinggalkan pesan untuk Pemerintah

Saat ditangkap oleh KPK, Hari Karyuliarto menyampaikan sebuah pesan kepada pemerintah.

Ia mengimbau agar pemerintah tidak melakukan pembelian LNG dari Amerika Serikat.

"Sebaiknya jangan beli LNG dari Amerika lagi. Pemerintah kan mau beli dari Amerika lagi untuk negosiasi tarif," kata Hari kepada wartawan, Kamis (31/7/2025).

Meski begitu, dia tak merinci lebih lanjut soal permintaannya tersebut.

(Tribunnews.com/Falza/Abdi Ryanda Shakti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan