Sabtu, 20 September 2025

Ijazah Jokowi

Pengakuan Rismon Sianipar Pilih Jokowi di Pilpres 2014, Tak Percaya Dimanfaatkan dalam Kasus Ijazah

Ahli digital forensik Rismon Sianipar mengaku mencoblos Jokowi dalam Pilpres pada tahun 2014 yang lalu.

Tribun Solo
RISMON PILIH JOKOWI - Penggugat ijazah mantan presiden Jokowi, Rismon Sianipar, saat melakukan podcast bersama TribunSolo.com, Jumat (13/6/2025). Rismon Sianipar mengaku mencoblos Jokowi dalam Pilpres pada tahun 2014 yang lalu. 

TRIBUNNEWS.COM - Ahli digital forensik, Rismon Sianipar, mengaku mencoblos atau memilih Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan presiden (Pilpres) pada tahun 2014 yang lalu.

Pengakuan tersebut Rismon ungkapkan pada saat berdebat dengan mantan guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Koentjoro, mengenai keaslian ijazah Jokowi.

"Saya pilih sendiri Pak Jokowi, saya memilih Pak Jokowi di 2014," kata Rismon, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (2/8/2025).

Rismon menegaskan bahwa dirinya memiliki hak untuk mengetahui apakah ijazah Jokowi digunakan untuk mendaftar sebagai calon presiden (capres) selama dua periode.

"Saya warga negara, pembayar pajak, saya juga citivitas akademika UGM. Menurut Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik, saya punya hak apakah benar ijazah Pak Jokowi itu dipakai untuk capres itu," ujarnya.

"Dan dalam kertas suaranya, di situ Insinyur Joko Widodo. Itu hak saya sebagai warga negara. mungkin jutaan juga ingin memastikan apakah ijazah itu benar-benar ada sesuai proses akademik yang dilaluinya," tuturnya.

Rismon berpandangan bahwa ijazah Jokowi berhak diketahui keasliannya karena telah digunakan untuk mendapat posisi jabatan sebagai presiden selama 2 periode, 2014-2019 dan 2019-2024.

"Ijazah itu pernah dipakai untuk mendapatkan dua kali presiden itu harus menjadi domain publik," kata dia.

Baca juga: Jokowi Sindir Polemik Ijazah: Gaduh Malah Untungkan Saya

Rismon Sianipar tidak pernah dirinya dimanfaatkan oleh Jokowi terkait dengan perkara ijazah ini.

Koentjoro menyebut bahwa Rismon Sianipar dan kawan-kawan bisa jadi alat untuk melambungkan nama Jokowi dalam perkara ijazah.

Hal itu bisa terjadi, kata Koentjoro, karena dalam politik membutuhkan panggung agar namanya terus dikenal publik.

"Kalau saya sayang pada Pak Rismon, saya justru khawatir bang rismon dimanfaatkan. Politik itu butuh panggung," ujar Koentjoro.

"Betul anda punya sukses, anda telah menciptakan post-truth di Indonesia seperti ini karena banyak dukungan," sambungnya.

Menurut Koentjoro, isu ijazah yang diungkit-ungkit oleh Rismon cs ini dapat membuat nama Jokowi makin dikenal.

Kebalikannya, jika isu ini tidak terlalu diungkit, bisa jadi nama Jokowi tenggelam.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan