Ijazah Jokowi
Pengakuan Rismon Sianipar Pilih Jokowi di Pilpres 2014, Tak Percaya Dimanfaatkan dalam Kasus Ijazah
Ahli digital forensik Rismon Sianipar mengaku mencoblos Jokowi dalam Pilpres pada tahun 2014 yang lalu.
Penulis:
Rakli Almughni
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
Bahkan, ia juga kerap keliling ke Kota Solo hingga Yogyakarta untuk menggali informasi mengenai ijazah S-1 Jokowi.
Rismon juga sempat terjun langsung ke lokasi kuliah kerja nyata (KKN) Jokowi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Sumber dana untuk melakukan itu semua pun menjadi bahan perbincangan.
Rismon mengaku bahwa dirinya merupakan seorang penulis dan programmer.
"Penulis, programmer. Buku saya kan di Amazone banyak, itu hasilnya untuk hidup saya," kata Rismon, dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Rismon juga menjelaskan bahwa ia masih mendapat gaji dari royalti penjualan buku yang ia tulis saat 5 tahun lalu.
"Royalti. Kita dapat 10 sampai 20 persen dari penjualan ditransfer ke kita tanggal 28 akhir bulan ditransfer sama kita," ujarnya.
"Buku 5-6 tahun lalu masih laku saya masih dapat royalti," imbuhnya.
Pria berusia 48 tahun tersebut mengaku akan beralih profesi jika kasus ijazah Jokowi ini rampung.
Ia tidak ingin lagi menjadi peneliti. Rismon mengaku lebih ingin menjadi YouTuber edukasi dan penulis novel.
"Saya setelah kasus ini, jadi YouTuber edukasi dan jadi novelis," ujar Rismon.
Ia menegaskan tidak ingin mendapat jabatan apapun setelah perkara ijazah Jokowi ini selesai.
"Kalian buktikan setelah ini saya nggak jadi siapa-siapa, dan nggak pengin jadi siapa-siapa," tutur Rismon.
"Penginnya jadi novelis, penulis dan YouTuber edukasi. Saya akan ngajarin matematika sajalah," sambungnya.
Rismon Sianipar juga mengaku tidak berniat bekerja di sebuah perusahaan karena ia mengakui bahwa dirinya tidak bisa diatur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.