Kamis, 7 Agustus 2025

Bendera One Piece

Akademisi: Bendera One Piece kok Jadi Tertuduh Pemecah Belah Bangsa?

Bakir Ihsan heran dengan sikap pemerintah yang menganggap fenomena pengibaran bendera One Piece sebagai upaya pemecah belah bangsa.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
DOK TRIBUNNEWS
BENDERA ONE PIECE - Akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Bakir Ihsan mengaku heran dengan sikap pemerintah yang menganggap fenomena pengibaran bendera One Piece jelang Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai upaya pemecah belah bangsa.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Bakir Ihsan mengaku heran dengan sikap pemerintah yang menganggap fenomena pengibaran bendera One Piece jelang Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai upaya pemecah belah bangsa. 

Padahal, pengibaran bendera tersebut hanya bagian dari ekspresi masyarakat.

Baca juga: Soal Penghapusan Mural One Piece di Sragen, Dandim: TNI-Polri Tidak Melarang Demokrasi

A Bakir Ihsan yang bergelar doktor ini adalah seorang akademisi dan peneliti di bidang ilmu politik, yang aktif mengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 

Ia dikenal karena kontribusinya dalam kajian ideologi politik, perilaku politik, dan politik identitas, terutama dalam konteks Indonesia.

Bakir Ihsan sering mengangkat isu pluralisme, moderasi beragama, dan peran agama dalam ruang publik, menjadikannya salah satu pemikir yang relevan dalam diskursus politik dan keislaman kontemporer.

 

 

One Piece sendiri merupakan salah satu karya dalam dunia anime dan manga asal Jepang, buatan Eiichiro Oda. 

Bendera berlatar hitam dan bergambar tengkorak itu merujuk pada Jolly Roger, sebuah simbol tengkorak yang digunakan sebagai identitas bajak laut.

"Ya (keliru), stigmatisasi dan simplifikasi, terlalu menyederhanakan masalah. Bendera kok jadi tertuduh pemecah belah bangsa," kata Bakir kepada wartawan, Senin (4/8/2025).

Baca juga: Sosok Brigjen Hengki, Wakapolda Banten yang Bakal Tindak Tegas Pengibar Bendera One Piece

Pemerintah, kata Bakir, tidak perlu terlalu reaktif terhadap kemunculan bendera One Piece. 

Apalagi, demokrasi memang memberi ruang bagi individu maupun kelompok untuk berekspresi.

"Ya, tidak perlu. Bila Indonesia yakin dengan demokrasi, maka pengibaran bendera One Piece dan sejenisnya adalah bagian di dalamnya, tinggal bagaimana pemerintah memahaminya," jelas Bakir.

Ia kemudian menyinggung soal pemberian abolisi dan amnesti kepada koruptor. 

Padahal tindakan koruptor lebih jelas dalam memecah belah bangsa.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan