Kamis, 7 Agustus 2025

Cegah Keracunan di Program Makan Bergizi Gratis, BGN Terbitkan Modul Bagi Penjamah Pangan

Makanan yang disajikan harus memenuhi standar mutu dan keamanan yang tepat sesuai kebutuhan gizi penerima manfaat.

Tribunnews.com/Rina Ayu
MODUL PENJAMAH PANGAN - Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran BGN Brigjen (purn) Suardi Samiran, S.Sos mengatakan, keamanan pangan menjadi pilar utama keberhasilan pelaksanaan MBG. Makanan yang disajikan harus memenuhi standar mutu dan keamanan yang tepat sesuai kebutuhan gizi penerima manfaat. Karena itu peran penjamah makanan sangat penting. BGN launching Modul Pelatihan Standar Gizi dan Keamanan Pangan Siap Saji bagi Penjamah Pangan di SPPG di Westin Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (5/8/2025).  

Cegah Keracunan MBG, BGN Terbitkan Modul bagi Penjamah Pangan di SPPG

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN RI) memperketat pengawasan dan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) usai insiden keracunan di sejumlah daerah, diantaranya terkait penjamah pangan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Program MBG merupakan upaya Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM).

MBG bertujuan untuk mengatasi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia, sekaligus mendukung tumbuh kembang anak-anak, kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui, serta meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air.

Baca juga: Badan Gizi Nasional Belum Putuskan Sanksi ke SPPG Usai Keracunan MBG di Kupang

Deputi Bidang Penyediaan dan Penyaluran BGN Brigjen (purn) Suardi Samiran, S.Sos mengatakan, menyebut, keamanan pangan menjadi pilar utama keberhasilan pelaksanaan MBG.

Makanan yang disajikan harus memenuhi standar mutu dan keamanan yang tepat sesuai kebutuhan gizi penerima manfaat.

“Keamanan pangan dan gizi saling erat untuk mempertahankan kualitas yang baik,” kata dia dalam Launching Modul Pelatihan Standar Gizi dan Keamanan Pangan Siap Saji bagi Penjamah Pangan di SPPG di Westin Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (5/8/2025).

Suardi menerangkan, penjamah pangan berperan penting dalam menjaga keamanan pangan.

Dalam modul itu disampaikan salah satunya terkait seorang penjamah makanan harus menerapkan higiene perorangan yang dimulai dari sebelum berangkat kerja hingga selama berada di tempat pengolahan pangan (TPP).

Saat berangkat kerja, penjamah pangan harus memastikan diri bebas dari penyakit menular seperti diare, influenza, tifus, hepatitis A, TBC, Covid-19 dan penyakit lainnya.

Jika ada luka terbuka harus ditutup.

Sesampainya di TPP, penjamah makanan harus mengganti baju kerja mereka.

Mereka dilarang penggunaan baju kerja itu dari rumah.

Penjamah pangan harus memastikan diri bersih.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan