Program Makan Bergizi Gratis
Penyebab Keracunan MBG di Binggai Sulteng Diduga dari Ikan Tuna Saus, Sampel Makanan Diuji ke BPOM
Keracunan massal diduga karena konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di Kabupaten Binggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keracunan massal diduga karena konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di Kabupaten Binggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Jumlah siswa yang terdampak tercatat capai 277 siswa, dimana 32 siswa diantaranya harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Unit Daerah atau RSUD Trikora.
Baca juga: 251 Siswa Diduga Keracunan MBG di Binggai Sulteng, Kepala BGN Duga Karena Ikan Cakalang
Merespons insiden tersebut, Badan Gizi Nasional (BGN) mengirimkan sampel makanan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palu untuk diuji.
Adapun dugaan awal penyebab berasal dari menu ikan tuna goreng saus.
“Sampel makanan pun sudah dipersiapkan untuk diuji di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Palu,” ujar Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Salakan Banggai Kepulauan, Erick Alfa Handika Sangule dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Jumat (19/9/2025).
Baca juga: Ragam Alasan BGN soal Penyebab Keracunan MBG: Dulu Buntut Masak Terlalu Lama, Kini karena SPPG Baru
BGN melalui Kedeputian Pemantauan dan Pengawasan juga menurunkan tim ke lapangan untuk memantau kondisi terkini Program MBG di Kabupaten Binggai Kepulauan.
Atas kejadian ini, distribusi Program MBG di Kabupaten Banggai Kepulauan dihentikan sementara hingga hasil investigasi tuntas.
Pemberhentian distribusi MBG dilakukan mulai Kamis (18/9).
“Permasalahan yang diduga keracunan makanan MBG ini juga telah masuk laporan kepada Polres Banggai Kepulauan," ungkapnya.
Kronologis Keracunan
Pihak BGN menyampaikan kronologis keracunan.
Insiden keamanan pangan ini bermula ketika tujuh siswa SDN Tompudau mengalami gejala pusing, seluruh badan memerah, dan sesak napas, pada Rabu (17/9).
Tidak lama berselang, gejala serupa juga dialami sejumlah siswa lain dari SMP, SMA, hingga SMK.

Seluruh siswa tersebut langsung dirujuk ke RSUD Trikora Salakan untuk mendapatkan penanganan medis.
Data sementara pada 18 September pukul 16.45 WITA tercatat, sebanyak 277 siswa dari SDN Tompudau, SMP Tinangkung, SMA Tinangkung, SMK Tinangkung, dan SD Pembina Salakan terdampak setelah menyantap dari menu MBG.
Dari jumlah itu, 32 siswa masih menjalani perawatan di RSUD Trikora, sementara 245 siswa lainnya telah diperbolehkan pulang namun tetap dalam pengawasan tenaga kesehatan.
Pemerintah daerah bersama PMI, BPBD, serta Puskesmas Salakan menyiapkan fasilitas darurat berupa tenda perawatan untuk mendukung pelayanan kesehatan bagi para siswa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.