Kamis, 7 Agustus 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Badan Gizi Nasional Belum Putuskan Sanksi ke SPPG Usai Keracunan MBG di Kupang

Sanksi bisa berupa penghentian operasional SPPG sementara selama satu bulan sambil melakukan evaluasi menyeluruh hingga penggantian personel di SPPG

Editor: Erik S
Pos-Kupang.com/Yuan Lulan
DUGAAN KERACUNAN MBG - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami, M.Si., sedang mengecek Makanan Bergizi Gratis di SMP Negeri 8 Kupang. Ratusan siswa keracunan diduga setelah menyantap menu MBG, Selasa (22/7/2025). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN RI) belum memutuskan sanksi kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) usai insiden keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 8 Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN Tigor Pangaribuan mengemukakan alasanya.

BGN belum menerima cukup data dari BPOM terkait penyebab keracunan yang terjadi pada 21/7/2025.

Baca juga: Alasan BGN Lanjutkan Operasional SPPG di NTT setelah Insiden Keracunan MBG

Ia menerangkan, sanksi bisa berupa penghentian operasional SPPG sementara selama satu bulan sambil melakukan evaluasi menyeluruh hingga penggantian personel di SPPG.

"Tentu akan diberikan sanksi jika sudah ada data confirm dari Badan POM terkait penyebab keracunan," kata dia dalam konferensi pers via daring yang dikutip di Jakarta pada Selasa (5/7/2025).

Selain itu kata Tigor, pemerintah juga belum memberikan kompensasi kepada korban sebagai bentuk pertanggungjawaban.

BGN masih terus melakukan pembahasan terkait ganti rugi tersebut.

"Kami masih membahas kompensasi apa yang tepat dan cocok kepada korban keracunan MBG," sebut Tigor.

Sebelumnya Staf Khusus Kepala BGN, Redy Hendra Gunawa menegaskan, SPPG Kelapa Lima 1 tidak berhenti operasional secara total.

Namun, sementara waktu, distribusi MBG ke SMPN 8 Kota Kupang dihentikan atas permintaan dari pihak sekolah. 

Minta Maaf kepada Orang tua Siswa, Kepala Sekolah dan Guru

BGN mewakili pemerintah meminta maaf atas kejadian keracunan yang menimpa ratusan siswa SMP .

Tigor menyebut, permohonan maaf itu ditujukan kepada orang tua siswa.

Baca juga: 200 Siswa di NTT Keracunan MBG, Pimpinan DPR Minta BGN Perketat Supervisi 

Selain itu juga kepada kepala sekolah dan guru yang sudah direpotkan dalam mengurus anak-anak yang menbutuhkan penanganan medis.

"Kami meminta maaf kepada orang tua siswa, kepala sekolah dan guru yang repot karena menemani siswa saat insiden tersebut," kata dia.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan