Cegah Keracunan di Program Makan Bergizi Gratis, BGN Terbitkan Modul Bagi Penjamah Pangan
Makanan yang disajikan harus memenuhi standar mutu dan keamanan yang tepat sesuai kebutuhan gizi penerima manfaat.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Kuku tetap pendek dan tidak boleh menggunakan pewarna.
Saat mereka berhadapan dengan makan maka penjamah pangan wajib menutup kepala, bermasker, bersarung tangan serta menggunakan alas kaki berbahan karet.
“Itu wajib untuk melindungi diri. Jangan sampai ada satu rambut pun masuk ke makanan itu,” tegas dia.
Penjamah pangan tidak boleh menggunakan aksesoris apapun selama berada di SPPG dan selalu mencuci tangan dengan air mengalir setiap mengawali pekerjaan.
Nantinya pelatihan dengan modul ini akan berlangsung ke daerah-daerah untuk meningkatkan kapasitas teknis dan pemahaman praktis dalam menerapkan prinsip dasar keamanan pangan.
“Pelatihan ini akan diisi oleh pihak UNICEF, Dinas Kesehatan di daerah-daerah, Balai POM serta Persagi,” kata dia.
Modul ini disusun oleh sejumlah pakar dari IPB, Kementerian Kesehatan, Badan POM, Bappenas, BGN, Unicef serta Persagi.
Alasan BGN Lanjutkan Operasional SPPG di NTT setelah Insiden Keracunan MBG |
![]() |
---|
Gubernur Sumut Minta Semua Pihak Perkuat Kolaborasi, Kejar Target 200 Dapur MBG Akhir Tahun 2025 |
![]() |
---|
Anaknya Keracunan usai Makan di Hotel Bintang 5, Roro Fitria Gandeng 10 Pengacara Tuntut Ganti Rugi |
![]() |
---|
200 Siswa di NTT Keracunan MBG, Pimpinan DPR Minta BGN Perketat Supervisi |
![]() |
---|
Rendang Berbusa, 200 Siswa SMPN 8 Kupang Keracunan MBG, Kini Siswa Trauma Tolak MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.