Kamis, 7 Agustus 2025

Dari Gado-gado ke Latihan Militer, RI dan Singapura Sepakat Rukun

Gado-gado jadi awal diplomasi: RI dan Singapura sepakat perkuat latihan militer demi kerukunan ASEAN.

Penulis: Gita Irawan
Tribunnews.com/Gita Irawan
DIPLOMASI PERTAHANAN – Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin mengantar Menhan Singapura Chan Chun Sing seusai pertemuan bilateral di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Selasa (5/8/2025). Pertemuan ini menegaskan komitmen kedua negara untuk menjaga kerukunan ASEAN dan memperkuat kerja sama militer melalui latihan gabungan dan pertukaran perwira. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pertemuan antara Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin dan Menhan Singapura Chan Chun Sing tidak hanya menghadirkan upacara jajar kehormatan, tetapi juga menghasilkan kesepakatan penting: memperkuat kerja sama militer dan menjaga kerukunan sebagai nilai utama di kawasan ASEAN.

Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Selasa (5/8/2025), kedua Menhan juga melakukan penghormatan di tugu Api Semangat Indonesia Merdeka Tidak Pernah Padam. Pertemuan dilanjutkan dengan jamuan santap siang yang menyajikan menu khas Indonesia, salah satunya gado-gado.

“Pertama kami berbicara soal bagaimana kerja sama militer dan pertahanan antara kedua negara terus kita tingkatkan,” kata Sjafrie usai pertemuan tertutup yang berlangsung selama hampir dua jam.

Ia menambahkan, latihan gabungan antara TNI dan Singapore Armed Forces (SAF) akan diperluas, termasuk pertukaran perwira untuk memperkuat interoperabilitas pasukan.

“TNI dan SAF akan berlatih di sini, dan kita juga akan mengirim perwira-perwira ke sana,” ujarnya.

Namun lebih dari itu, Sjafrie menekankan pentingnya kerukunan antartetangga.

“Negara yang bertetangga itu enggak boleh ribut, harus rukun. Kita menghindari konflik,” tegasnya.

Baca juga: Mutasi Terbaru TNI: Sesmilpres, Pangdam Siliwangi hingga Gubernur Akmil dan AAU Diganti

Dalam konteks ASEAN, Sjafrie menjelaskan pentingnya forum ASEAN Defense Minister’s Meeting (ADMM) sebagai wadah untuk meredakan ketegangan kawasan.

“Kita setiap ada apa-apa kita berembuk. Bukan untuk memperuncing situasi, tapi untuk menyejukkan,” ungkapnya.

Meski mengedepankan perdamaian, Sjafrie menegaskan bahwa Indonesia tetap harus siap.

“Kalau ingin damai, kita harus siap untuk perang,” katanya, mengutip peribahasa Latin Si vis pacem, para bellum.

Sebagai penutup, Sjafrie menyerahkan cinderamata berupa pedang perwira TNI kepada Chan Chun Sing sebagai simbol penghormatan.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan