Mengenal Panser Anoa yang Siaga di Kejaksaan Agung Usai Muncul Isu Rumah Jampidsus Digeledah

Panser Anoa dirancang sebagai kendaraan angkut personel lapis baja, mampu membawa sejumlah personel (biasanya 12 orang) dalam kondisi terlindungi. 

Anoa memiliki kemampuan manuver yang baik di berbagai medan, baik di darat maupun air (khusus varian amfibi), menurut PT Pindad. 

Panser ini dilengkapi dengan lapisan baja yang memberikan perlindungan terhadap tembakan senjata ringan dan serpihan. 

Panser Anoa memiliki berbagai varian, termasuk ambulance, komando, logistik, dan mortir, yang menunjukkan fleksibilitasnya dalam berbagai operasi. 

2. Teknologi dan Fitur

Beberapa varian Anoa dilengkapi dengan Remote Control Weapon Station (RCWS) yang memungkinkan penembak mengendalikan senjata dari dalam kendaraan dengan presisi. 

Pengembangan RCWS dan komponen lainnya pada Panser Anoa menunjukkan upaya kemandirian alutsista, dengan TKDN mencapai 58,3 persen. 

Anoa dilengkapi dengan sistem transmisi otomatis, memudahkan pengemudi dalam mengoperasikan kendaraan. 

Anoa menggunakan mesin diesel yang bertenaga, mampu mencapai kecepatan maksimum 80 kilometer per jam di jalan raya.

3. Penggunaan dan Pengakuan

Panser Anoa banyak digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam berbagai operasi, termasuk pengamanan, patroli, dan misi perdamaian. 

Anoa juga telah berpartisipasi dalam misi perdamaian PBB di berbagai negara, seperti Lebanon, Afrika Tengah, dan Sudan, menurut Kompas.com. 

Keberhasilan Panser Anoa, baik dalam produksi maupun penggunaan, menjadikannya salah satu kebanggaan industri pertahanan Indonesia.